KEDIRI (RadarJatim.id) – Polres Kediri mencatat meningkatnya kasus kriminal kecil hingga menengah sepanjang akhir tahun 2025 yang terhitung sejak 3 November hingga 8 Desember. Mulai dari pencurian barang-barang rumah tangga, perhiasan emas, penipuan berbasis sewa kendaraan, hingga penggelapan handphone dan motor, semuanya menunjukkan pola yang sama: pelaku sebagian besar terdorong kondisi ekonomi dan kebutuhan mendesak.
Hasil operasi yang dipaparkan Satreskrim Polres Kediri memperlihatkan ada 19 kasus yang berhasil diungkap, dengan variasi kerugian yang dialami korban mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Sejumlah barang bukti yang ditampilkan menunjukkan, banyak pelaku menargetkan barang mudah dijual kembali seperti HP, sepeda motor, dan perhiasan.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengakui, kondisi sosial-ekonomi menjadi salah satu pemicu meningkatnya tindak kriminal ringan di masyarakat., dan itu cukup dominan.
“Faktor ekonomi memang terlihat dominan dalam beberapa kasus yang kami tangani. Banyak pelaku yang mengambil jalan pintas karena kebutuhan mendesak. Namun, apa pun alasannya, tindak kriminal tetap harus diproses sesuai hukum,” tegas AKP Joshua, Rabu (10/12/2025).
Ia menambahkan, pola kejahatan yang muncul akhir tahun biasanya berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga, tekanan pembiayaan keluarga, hingga gaya hidup yang tidak seimbang dengan kemampuan finansial.
“Kami menemukan pelaku yang melakukan penggelapan motor sewaan untuk membayar utang, ada yang mencuri emas milik keluarga, hingga menjual handphone hasil kejahatan untuk kebutuhan sehari-hari. Ini menunjukkan ada tekanan sosial-ekonomi yang perlu menjadi perhatian bersama,” jelasnya.
Selain dorongan ekonomi, AKP Joshua juga menyoroti meningkatnya kasus yang melibatkan anak di bawah umur. Menurutnya, hal ini semakin menguatkan bahwa pengawasan keluarga dan kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak.
Dalam pemaparan di Mapolres Kediri, puluhan barang bukti diperlihatkan, termasuk perhiasan emas berbagai berat, handphone dari berbagai merek, sepeda motor, dan uang tunai. Barang-barang ini disita dari sejumlah kasus yang berhasil dituntaskan dalam beberapa minggu terakhir.
AKP Joshua menekankan, bahwa penegakan hukum tetap dilakukan secara profesional. Namun ia berharap masyarakat dapat berperan dalam pencegahan.
“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan memperkuat solidaritas sosial. Peningkatan kriminalitas ringan bukan semata soal keamanan, tetapi juga kondisi sosial yang harus kita pahami bersama,” imbuhnya.
Ia juga meminta masyarakat lebih berhati-hati menjaga barang berharga, terutama menjelang masa liburan akhir tahun yang biasanya menjadi momentum peningkatan kejahatan oportunistik.
Dengan terungkapnya 19 kasus tersebut, Polres Kediri berkomitmen terus menjaga stabilitas keamanan sambil mendorong peran aktif masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan saling peduli. (rul)







