SIDOARJO (RadarJatim.id) Laksana hujan turun diatas padang pasir suasana hati yang sedang dirasakan oleh Dwi Novianti (42 tahun), warga Desa Tulangan RT 02 RW 04-Kecamatan Tulangan, Kamis (15/06/2023).
Janda dua anak tersebut merasa gembira, karena selama dua hari ini rumahnya yang sederhana itu kedatangan para pejabat, baik dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sidoarjo maupun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
Tampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Usman, H. Riza Ali Faizin dan H. Damroni Chudlori anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo , H. Ilhamudin dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo, Pemerintah Desa (Pemdes) Tulangan serta perwakilan dari Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tulangan.
Sehari sebelumnya H. Damroni Chudlori, anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo mendatangi rumah Novianti setelah mendapatkan kabar, kalau janda dua anak yang tempat tinggalnya tidak jauh dari rumahnya itu sedang mengalami permasalahan hidup yang sangat pelik.

Dimana Novianti memiliki dua anak laki-laki, yaitu Eka Satriya Putra (17 tahun) yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena ijasah Sekolah Dasar (SD)nya masih ditahan pihak sekolah akibat tidak mampu membayar.
Begitupun dengan anaknya yang kedua, Rafka Aditya Wiratama yang sama sekali tidak bisa mengenyam bangku pendidikan formal meskipun usianya sudah menginjak 10 tahun.
“Begitu mendengar kabar itu, saya langsung mendatangi keluarga tersebut,” kata Damroni Chudlori saat berada dirumah Novianti.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan bahwa dirinya langsung menghubungi beberapa instansi terkait untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan hidup yang dihadapi oleh perempuan yang bekerja serabutan itu.
Khususnya terkait nasib dua anaknya, yang besar tidak bisa melanjutkan sekolah dan yang kecil tidak pernah mengenyam pindidikan formal meskipun usianya sudah menginjak sepuluh tahun.
“Alhamdulillah akhirnya ada solusi, dimana anaknya yang berusia 10 tahun itu sudah mau sekolah. Sekalian kita usahakan dapat KIS/KIP (Kartu Indonesia Sehat/Kartu Indonesia Pintar, red) agar dapat membantu kebutuhan sekolahnya nanti,” ungkapnya.

Sebagai bentuk keseriusannya, politisi asal Tulangan itu langsung menghubungi Erwita Kepala SD Negeri Tulangan 1 untuk menerima Aditya sebagai peserta didik ditempatnya mengabdi.
“Pihak sekolah (SDN Tulangan 1, red) langsung datang kerumah ibu Novita, dan menerima anaknya (Aditya, red) menjadi peserta didik di SD Tulangan pada saat tahun ajaran baru nanti,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H, Usman menuturkan bahwa pihaknya merasa kecolongan, karena ternyata diwilayahnya masih ada anak yang tidak bisa sekolah yang disebabkan oleh faktor biaya.
Untuk itu, ia bersama Baznas Sidoarjo mendatangi rumah sempit yang terletak dibelakang rumah milik warga lainnya untuk mencarikan solusi agar kedua anak janda yang sudah lama ditinggal suaminya itu bisa mengeyam bangku sekolah.
”Kita ini kecolongan, ternyata masih ada anak usia 10 tahun yang tidak sekolah dan tidak bisa baca tulis,” tuturnya.
Dari kujungan tersebut, Usman meminta agar Pemkab Sidoarjo untuk mengambil langkah-langkah komprehensif, tidak hanya menyangkut masalah pendidikan kedua anak tersebut, akan tetapi masalah ekonomi yang selama ini memililit keluarga miskin itu.
Untuk itu, ia meminta kepada Baznas Sidoarjo untuk memberikan modal usaha kepada Novianti agar dapat menunjang kebutuhan sehari-hari. “Karena dengan usaha sendiri, seperti berjualan gorengan atau yang lainnya. Mungkin untuk sementara penghasilannya kecil. Namun ada harapan bisa besar, kalau kita tekun dan bekerja keras,” tutur politisi PKB asal Kecamatan Sedati itu kepada Novianti.
Dalam kesempatan itu, Usman juga memberikan bantuan seragam dan alat-alat sekolah kepada kedua anak Novianti serta berjanji segera mengirimkan sepeda agar bisa dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
“Nanti sepedanya dikirim. jangan main Hp terus yaa. Harus sekolah, kalau mamanya tidak punya uang, nanti telpon saya,” ujar Usman sambil mengelus kepala Aditya.
Tidak hanya itu saja, tunggakan biaya sekolah sebesar Rp 7.300 ribu yang menyebabkan ijasah SD milik Eka Satriya Putra tertahan juga dilunasi pada saat itu juga oleh Baznas Sidoarjo.
Novianti yang ditemui RadarJatim.id usai kedatangan para pejabat Sidoarjo itu tak kuasa menahan kegembiraan, karena masalah pendidikan anak-anaknya sudah teratasi.
”Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak-bapak semuanya yang sudah membantu keluarga saya. Termasuk Pak Roni (Damroni, red) yang kemarin juga sudah datang kesini untuk membantu kami,” ucap Novianti sambil menahan isak tangis harunya. (mams)







