Kediri (RadarJatim.id) — Nasib nahas tak bisa terelakkan dan mujur tak dapat diminta. Begitu pesan yang dapat diambil dalam peristiwa kebakaran yang terjadi dalam seharian ini di Kediri. Peristiwa kebakaran ini terjadi dalam tempo hampir bersamaan di tiga titik lokasi sekaligus di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Plt. Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Kaleb Untung Satrio Wicaksono, membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan yang diterimanya dalam seharian, bahwa dari tiga titik lokasi menjadi sasaran si jago merah. Ketiga lokasi kebakaran itu: satu rumah di Kecamatan Plosoklaten, lahan tebu di Gurah, dan satu rumah di Kecamatan Tarokan.
“Benar, hari ini ada tiga peristiwa kebakaran secara serentak,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (20/7/2025).
Akibat peristiwa di tiga titik lokasi itu juga mengalami kerugian yang relatif bervariasi, dari Rp15 juta, Rp 25 juta, hingga Rp100 juta. Diketahui, kerugian sebesar Rp15 juta dialami oleh pemilik rumah di Kecamatan Plosoklaten, yang bernama Siti Chotijah. Diduga, api berasal dari pemilik rumah yang saat itu tengah memasak nasi berdekatan dengan tumpukan kayu kering. Dengan cepat, api merembet dan membakar seluruh bangunan rumah tersebut.
“Ini (peristiwa kebakaran) yang pertama, sekitar pukul 07.14 dan padam pada 08.55 WIB. Satu unit armada pos Pare 5.000 dikerahkan,” ujar Kaleb.

Sementara kerugian yang mencapai hingga Rp 100, terjadi di rumah milik Nyoto yang berada di Kecamatan Tarokan. Insiden ini terjadi akibat adanya konsleting (arus pendek) listrik yang terjadi saat ditinggal keluar penghuninnya (Nyoto) bersama keluarga. Api pun menjalar dan menghanguskan seisi rumah.
“Peristiwa ini terjadi setelah di Plosoklaten, sekitar pukul 09.55 setelah satu unit armada dari pos Pare dengan kapasitas 5.000 liter dikerahkan, dan api padam pada pukul 10.30 WIB,” ucapnya.
Sedangkan untuk kerugian senilai Rp 25 juta terjadi di lahan tebu milik Nur Wachid yang berada di Kecamatan Gurah. Di lahan tebu itu, kobaran api bermula dari aktivitas warga yang sedang membakar daduk (daun tebu kering). Angin kencang menjadi faktor pendukung menjalarnya kobaran api hingga membakar lahan tebu di sebelahnya.
“Ini peristiwa kebakaran yang ketiga. Terjadi pukul 11.48 dan di padamkan sekitar pukul 14.00 WIB. Juga menggunakan satu unit armada pos pare 5.000 liter,” terang Kaleb.
Dari masing-masing ketiga peristiwa yang terjadi secara bergantian ini, Kaleb memastikan, tidak menimbulkan korban jiwa. Pihaknya mengimbau masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan serta segera melaporkan jika terjadi kebakaran atau peristiwa lainnya.
“Segera laporkan jika ada kejadian kebakaran atau hal apa pun yang bisa kita tangani untuk meminimalisir adanya kerugian,” pesan Kaleb. (rul)







