SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan nomor 0915/C3/AL/04/2025 dari program Hibah BIMA Dikti Tahun Anggaran 2025, telah memberikan pelatihan, bertema “Pengolahan Limbah Tekstil Berbasis Internet of Things (IoT), sebagai Upaya Penguatan SDGs Kelompok PKK Desa Larangan, Kabupaten Sidoarjo,” pada Jumat (7/11/2025).
Ditandai dengan serah terima alat Kotak KLAMBIKU berbasis IoT kepada Kelompok PKK Larangan Mega Asri, RT 36 RW 08, Kec. Candi, Sidoarjo. Selain serah terima, tim juga memberikan sosialisasi mengenai penggunaan serta perawatan alat tersebut.
Ketua Tim PKM, Metatia Intan Mauliana, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian program pengabdian kemitraan masyarakat yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Pada tahap awal, dilakukan peningkatan literasi dan pelatihan keterampilan pengolahan limbah baju bekas yang tidak layak pakai menjadi produk kreatif dan bermanfaat pada Minggu (12/10/2025) dan Sabtu (25/10/2025) lalu.
Tim pengabdian ini merupakan kolaborasi antara dosen Program Studi Teknik Mesin dan Program Studi Informatika Umsida, terdiri dari Metatia Intan Mauliana sebagai ketua, Dr. Edi Widodo, S.T., M.T., dan Uce Indahyanti, M.Kom. sebagai anggota, serta empat mahasiswa Umsida yang turut bergabung dalam pelaksanaan kegiatan.
Pada kegiatan awal, tim memberikan sosialisasi kepada kelompok PKK mengenai pentingnya pengolahan limbah tekstil secara tepat. Peserta diajarkan cara memilah baju bekas yang masih layak pakai dan yang tidak, serta mengenal jenis tekstil yang sesuai untuk diolah menjadi produk baru.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan mengolah baju bekas tidak layak pakai menjadi berbagai produk kreatif, seperti cempal panas, keset, dan pot bunga estetik. Para peserta tidak hanya menyaksikan proses pembuatan, tetapi juga berkesempatan mempraktikkan secara langsung, seperti menganyam cempal dari bahan kaos bekas.

Sementara itu, baju bekas yang masih layak pakai dikumpulkan ke dalam kotak donasi KLAMBIKU, yaitu kotak berbasis IoT yang terhubung dengan situs web. “Kotak tersebut dilengkapi sensor untuk mendeteksi kapasitasnya. Saat kotak penuh, indikator layar akan menampilkan tulisan “PENUH”. Informasi kapasitas kotak “KOSONG”, “TERISI”, dan “PENUH” ditampilkan secara real-time di laman web yang terhubung,” jelas Ketua PKM Umsida Metatia Intan Maulina.
“Dengan sistem ini, pemantauan kotak donasi dapat dilakukan tanpa harus memeriksa langsung ke lokasi. Apabila diproduksi secara massal, sistem ini akan sangat efisien karena setiap kotak juga dilengkapi informasi lokasi donasi terdekat disekitar kita,” ujar Metatia.
Ia menambahkan, program PKM ini diharapkan tidak hanya memberikan edukasi dan pelatihan keterampilan kepada kelompok PKK, tetapi juga menjadi sarana penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) berbasis IoT yang mampu mendukung sistem pengelolaan limbah baju bekas secara efisien dan berkelanjutan di masyarakat.(mad)







