GRESIK (RadarJatim.id) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri menggelar Pelatihan Peternakan Terpadu di Gresik dan Tuban. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan kompetensi masyarakat, khususnya UMKM mitra binaan SIG di sektor peternakan agar lebih produktif.
Pelatihan peternakan terpadu di Gresik dilaksanakan pada Senin dan Selasa, 27-28 September 2021 di Aula Hotel Aston Gresik, diikuti 31 peternak, dari 13 Desa dan Kelurahan di 9 Kecamatan. Sedangkan pelatihan di Tuban, telah dilaksanakan pada Rabu dan Kamis,15-16 September 2021 di Hotel Mustika, diikuti 45 peternak dari 12 desa di Kecamatan Merakurak, Kerek, Semanding, dan Plumpang, Tuban.
Materi yang diberikan di antaranya mengenai cara budi daya ternak sapi, kambing, domba, dan ayam. Peserta juga diajari cara pengelolaan limbah peternakan, sehingga bisa dimaksimalkan sebagai pupuk dan energi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga.
Selain memberikan pemahaman tentang teori peternakan terpadu, para peserta juga diajak untuk turun langsung melihat pengelolaan peternakan terpadu di Kelompok Lembu Jaya Pangestu, Gresik. Sementara untuk pelatihan peternakan, mereka diajak ke UPT Pembibitan Ternak (PT) dan Hijauan Makanan Ternak (HMT) Dinas Peternakan di Tuban.
General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan, kegiatan ini untuk membina dan memberdayakan usaha peternakan agar lebih produktif. Peserta tidak hanya diajaritentang peningkatan produktivitas ternak, namun juga cara mengelola limbah ternak agar lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Melalui pelatihan ini, kata Edy, diharapkan dapat melahirkan sebuah ekosistem pertanian dan peternakan terpadu. Ekosistem itu, mulai pakan ternak, hewan ternak, hingga limbah ternak bisa menjadi pupuk dan bio gas, semua bisa bermanfaat.
“Mudah-mudahan ilmu ini bisa meningkatkan produktivitas usaha ternak,” kata Edy Saraya dalam siaran persnya, Rabu (29/9/2021).
Trainer pelatihan dari PT Swen Inovasi Transfer, Sri Wahyuni, menjelaskan, usaha peternakan memiliki potensi yang besar jika dikelola dengan baik. Menurut dia, selama ini peternak hanya mengandalkan cara konvensional. Padahal jika dikelola dengan baik, usaha peternak dapat lebih produktif sehingga mampu menambah penghasilan bagi mereka.
“Melalui pelatihan ini, kami mengajak peternak lebih kreatif, inovatif dalam mengembangkan usahanya,” ujar Sri Wahyuni.
Sementara itu, Kholidah, salah satu peserta mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. “Banyak manfaat yang diperoleh, di antaranya lebih mengenal berbagai jenis kambing dan domba yang baik untuk dibudidayakan, juga pengolahan makanan agar kambing lebih tumbuh maksimal,” ujar pemilik peternakan kambing UD Arbaii, Gresik itu.
Selain mendapatkan tambahan ilmu, imbuhnya, pelatihan ini menjadi wadah silaturahmi bagi peternak yang ada di Gresik. ”Dari pelatihan ini, Saya bisa silaturahmi dan menjalin sinergi sesama peternak untuk pengembangan usaha kedepan,” katanya. (sto)







