SIDOARJO (Radarjatim.id) – Untuk melatih dan menguji serta mengukur kemampuan siswanya dalam berbahasa Inggris. SMPN 3 Sidoarjo menggelar talkshow berbahasa Inggris, yang sudah diagendakan rutin tiap bulan. Bertujuan untuk melatih keberanian siswa kelas bilingual dan empat semester, yakni kemampuan dalam berbahasa inggris di kehidupan sehari-hari, di depan khalayak umum.
Pada sesi tanya jawab (sebutannya QnA) pihak sekolah telah menghadirkan dengan beberapa narasumber, salah satunya Mr Ahmed Eugen Lang dari Jerman.
Dalam talkshow juga banyak diisi penampilan-penampilan dari siswa kelas bilingual. Diantaranya yakni kelas 8A yang memperagakan sebuah drama Roro Jonggrang. Farell Anugerah siswa dari kelas 8A itu mengatakan, terkait pemilihan drama Roro Jonggrang ini merupakan kesepakatan bersama. “Waktu pelajaran Mulok (Muatan Lokal) kita sama Pak Yudha nyarinya drama yang bisa nampung 36 anak, terus kita sepakat Roro Jonggrang karena terlintas aja gitu. Sebelumnya kita kan juga ODL ke Candi Prambanan kan, jadi ada hubungannya lah,” kata Farell, pada (21/3/2023) siang.
Drama tersebut berhasil memukau para penonton yang hadir, karena dialog yang digunakan yaitu bahasa inggris. Namun, dibalik suksesnya penampilan yang dibawakan oleh kelas bilingual itu, tentunya ada kerja keras yang dilakukan bersama-sama. “Mulai dari pemilihan drama, latihan, properti, hingga riasan yang digunakan saat tampil mampu dibilang totalitas,” katanya.

Akira Artadika yang juga siswa dari kelas 8A mengutarakan, bahwasanya barang yang digunakan pada saat tampil, adalah hasil kombinasi effort paguyuban wali murid (walmur) dan siswa. “Untuk make up kita dibantu sama walmur yang kebetulan ada salah satu yang MUA, terus kostumnya memakai uang kas dari paguyuban juga kayak properti pedang itu kita buat sendiri sih, dan memang untuk bannernya dibiayai sekolah,”ucapnya.
Siswa yang berperan sebagai prajurit Prabu Baka itu juga mengutarakan, terkait waktu pelatihan drama siswa kelas 8A bisa dibilang singkat. “Kalo latihan sih kita tergolong waktu yang cukup pendek, soalnya 4 hari dan dialognya juga bahasa inggris, tapi kita dibimbing Pak Yudha, jadi ga terlalu susah kok,” ujar Akira.
Farell yang saat itu memperagakan sebagai ketua jin suruhan Bandung Bondowoso, mengatakan makna dari drama yang diperagakan bersama teman-temannya itu. “Jika kita memiliki janji, maka haruslah ditepati dan jangan memaksakan kehendak kita kepada orang lain,” pungkasnya.(mad)
Penulis: Kayla Sahara P Y, siswa kelas VII-A Spentigda







