SINGAPURA (RadarJatim.id) – Sebuah pengalaman bermakna dijalani siswa kelas 11 SMA SAIM Surabaya dalam program Bravery Survival (BS). Ini sebuah program kunjungan ke luar negeri ala backpacker. Mereka tak hanya menjalani uji keberanian, tetapi juga kemampuan bertahan hidup di tengah “belantara” kota metropolitan bernama Singapura, Rabu (30/4/25) siang.
Mengusung semangat survival, program ini menekankan pentingnya penguasaan dua kemampuan utama: bahasa Inggris dan literasi. Di negara se-modern Singapura, interaksi antar manusia semakin minim, tergantikan oleh teknologi dan sistem informasi visual yang canggih. Maka kemampuan membaca peta, memahami simbol dan petunjuk arah menjadi kunci utama agar tidak tersesat di “hutan” metropolitan ini.
Hari pertama dibuka dengan tantangan eksplorasi di Changi Airport, bandara internasional terbaik dunia yang lebih menyerupai taman futuristik dibanding sekadar terminal penerbangan. Di sinilah siswa ditantang untuk menavigasi diri secara mandiri, mulai dari melewati imigrasi hingga menjelajah area Jewel Changi yang ikonik.
Bekerja dalam kelompok kecil, para peserta BS memutuskan sendiri kapan harus bergerak menuju penginapan dan moda transportasi apa yang digunakan. Di sinilah kolaborasi, komunikasi, dan kepedulian terhadap anggota tim diuji secara nyata. Ketika malam tiba, seluruh peserta berhasil mencapai hostel dan melanjutkan kegiatan dengan pertemuan di Masjid Sultan, ikon megah di kawasan Kampong Glam.
Usai briefing, para siswa diberi kesempatan mengeksplorasi pasar kuliner dan pusat oleh-oleh di Arab Street. Meski diberi kebebasan, disiplin tetap dijaga dengan adanya aturan jam malam yang harus dipatuhi.
“Bravery Survival ini bukan program wisata ke luar negeri, melainkan pelatihan konkret untuk menjadi warga global yang tangguh, adaptif, dan literat dalam dunia yang serba cepat dan minim interaksi langsung. Memberi pengalaman konkret dan membentuk karakter siswa di masa depan,” kata Ustazah Wuri, salah satu guru pendamping BS. (rio)

Siswa SMA SAIM Surabaya mendarat di bandara Changi Airport, Singapura, menjalani program Bravery Survival, Rabu (30/4) siang.







