SURABAYA (RadarJatim.id) – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengumumkan hasil penilaian peringkat terbaru 500 universitas terbaik di dunia versi QS (Quacquarelli Symmonds) World University Rankings. Tahun ini Unair berhasil merangsek naik menduduki peringkat ke-465.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengungkapkan rasa syukur pencapaian terbaik dalam lima tahun terakhir. Periode yang bersamaan dengan kepemimpinannya sejak kepemimpinan periode pertama (2015–2020).
“Torehan ini tak lepas dari kerja keras civitas akademika kita dan tentunya dukungan rekan-rekan media. Lima tahun terakhir kami naik lebih dari 200 peringkat sejak 2019,” ujar Nasih di ruang Anumerta, Gedung Rektorat Unair Kampus C, Rabu (9/6/2021).
Nasih mengungkapkan, predikat top class university tak lepas dari budaya kerja keras civitas academika. Salah satunya dalam melahirkan ratusan publikasi dan penelitian ilmiah yang diakui internasional.
“Tahun 2015, publikasi UNAIR hanya 150-an. Sekarang alhamdulillah publikasi UNAIR sudah mencapai 8.704. Pada 2020 saja, kami menambah sekitar 3.100 publikasi. Tahun ini hingga Juni 2021, sudah ada penambahan sekitar 800 publikasi. Dengan begitu, kami targetkan posisi UNAIR bisa naik lagi ke 300 atau 200,” urai dia.
Unair juga terus berkolaborasi dengan institusi kenamaan internasional untuk meningkatkan kualitas dari para peneliti dan staff pengajar.
“Kami terus bersilaturahmi dan kolaborasi dengan 87 institusi dari 10 top dunia. Kolaborasi akademik yang kita bangun membuat Unair terkemuka di bidang akademik,” imbuhnya.
Nasih menambahkan, proses penilaian berlangsung secara virtual. Pada Desember–Januari, Unair memberikan data termasuk academic peer list dan kontak employer. Lalu, tim juri melakukan survei dengan mengambil sampling.
Nah, employer reputation atau reputasi pekerja lulusan Unair cukup banyak berperan di Internasional, sehingga menambah poin untuk melesak. Penilaian employer reputation, ditanyakan langsung kepada pengguna lulusan. Lulusan mana yang paling berperan dalam industrinya.
“Employer reputation ini bukti kualitas lulusan yang berkonstribusi industri atau perusahaan. Banyak respon positif pengguna karyawan lulusan Unair,” ujarnya.
Kenaikan peringkat ini, lanjut Nasih menjadi tantangan Unair untuk memperbaiki indikator yang masih lemah. Unair tidak hanya memperbanyak jumlah publikasi Scopus, tapi menekankan pada kualitas dan kemanfaatan dari hasil publikasi atau penelitian ilmiah.
“Kita tingkatkan sitasi, publikasi kita tingkatkan kualitasnya terutama impactnya, jadi bisa dimanfaatkannya penelitian sampai ke implementasinya atau produk inovatif. Kemanfaatan ini yang kita dorong terus menerus, juga menambah dosen pengajar internasional yang berkualitas dan tercipta iklim akademik yang baik,” urainya.
Sebagai informasi, beberapa tahun terakhir hanya tiga perguruan tinggi Indonesia yang berdiri di 500 besar, yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung. Tetapi tahun ini, Universitas Airlangga berhasil meraih peringkat 465, naik 65 poin dari peringkat tahun lalu. Artinya, kini ada 4 Universitas terbaik asal Indonesia yang tembus Top 500. (Psy)







