LAMONGAN (RadarJatim.id) — Tim Badan Pengawasan Internal (BPI) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah berhasil melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), berupa pendampingan manajemen risiko bagi Tim Penjaminan Mutu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Lamongan (Unisla).
Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei hingga 26 September 2025 di lingkungan FKIP Unisla Lamongan. Waktu pembukaannya ditandai dengan sambutan dari Dekan FKIP Unisla, Dr. Moh. Nurman, M.Pd., yang menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kolaborasi antara Unisla dan Unesa dalam memperkuat sistem penjaminan mutu berbasis manajemen risiko.
Bertujuan untuk membantu perguruan tinggi mitra dalam meningkatkan kemampuan mengelola risiko akademik maupun nonakademik, yang muncul akibat perubahan lingkungan dan regulasi pendidikan yang dinamis. Melalui program ini, Unesa berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang implementasi manajemen risiko yang telah dijalankan sejak 2021.
Ketua Tim PKM, Prof. Dr. Leny Yuanita, M.Kes., menjelaskan bahwa manajemen risiko merupakan bagian penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara berkelanjutan. “Unisla saat ini berada pada tahap awal penerapan manajemen risiko, sehingga perlu pendampingan agar dapat mengembangkan sistem yang lebih matang dan adaptif,” jelasnya.
Kegiatan pendampingan dibagi menjadi empat tahapan, yaitu persiapan, pemaparan materi, pelatihan dan pendampingan identifikasi risiko, serta evaluasi penanganan risiko. Proses pelatihan dilakukan secara Luring dan Daring dengan melibatkan 14 dosen Tim Penjaminan Mutu FKIP Unisla.
Selain Prof. Leny, tim pengabdian dari BPI Unesa juga berpengalaman mendampingi Manajemen Risiko selama 4 tahun di Unesa, di antaranya Wahyu Budi Sabtiawan, M.Pd., M.Sc., CRA, Dr. Lucky Rachmawati, M.Si., CRA, Dr. Ir. Ari Widayanti, M.T., Vega Candra Dinata, S.Pd., M.Pd., Ambar Kusumaningsih, S.E., Ak., CA., M.A., dan Eny Sulistyowati, S.H., M.H.

“Target luaran kegiatan ini meliputi publikasi artikel ilmiah ber-ISSN, pembuatan video dokumentasi, publikasi di media daring, pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta penandatanganan kerja sama dalam bentuk PKS atau MoA,” terang Prof. Leny pada (14/10/2025) pagi.
“Melalui kegiatan ini, Unesa berharap Unisla dapat memperkuat sistem penjaminan mutu internalnya dengan pendekatan manajemen risiko yang sistematis dan terukur,” harap Prof Leny.(mad)







