SURABAYA (RadarJatim.id) – Membanggakan. Remaja Jawa Timur menjadi pelopor di bidang keterampilan digital dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Sebanyak 2.024 remajanya telah sukses mengikuti pelatihan keterampilan digital dalam Digital Skills Programme yang diselenggarakan oleh United Nations Children’s Emergency Fund (Unicef) Indonesia bekerja sama dengan kampus ITS dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Rangkaian pelatihan kecakapan teknologi informasi guna menyongsong abad 21, yang semakin digital tersebut, berlangsung mulai Juni 2023 dari hingga Februari 2024. Diikuti oleh 2.024 siswa dari 62 sekolah SMA yang tersebar di Jawa Timur, terutama sekolah di luar kota, yang sebagian besar siswanya tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Termasuk 8 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan satu sanggar kegiatan belajar (SKB), serta melibatkan siswa disabilitas.
Unjuk kebolehan skill digital mereka dipresentasikan di Hotel Ibis Jl. Basuki Rahmat Surabaya pada Rabu (28/12) yang dikemas dalam event Demoday. Di tempat tersebut juga dibuka boothcamp untuk memamerkan hasil karya digital mereka. Tampak hadir antara lain Kabid PPSMA Dikbud Jatim Suhartatik, S.Pd, M. Psi, Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Wilayah Jawa, Tubagus Arie Rukmantara, dan Direktur Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DKPU) ITS, Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD.
Tubagus dalam sambutannya menyatakan kegembiraan atas output yang dihasilkan dari pelatihan digital skills yang diinisiasi Unicef ini. Baru kali pertama diselenggarakan sudah terlihat hasilnya dan terasa gaungnya. “Siswa sebanyak 2.024 itu merupakan bagian dari 44 juta remaja di Indonesia. Saya berharap dua ribu peserta ini menjadi sumber inspirasi bagi jutaan remaja yang lain,” katanya.
Data yang disampaikan Penanggung Jawab Program, Drs. M. Zainul Asrori, M.Si, Ashari, mencatat, progam ini telah menghasilkan luaran berupa 719 buah ide solusi digital. Aplikasi mobile sebanyak 81 buah, aplikasi website 148 buah, konten video layanan masyarakat 186, konten poster dan digital marketing sebanyak 335 buah.
Juga dilakukan pembinaan karier dan kewirausahaan kepada peserta pelatihan dengan mengenalkan model pekerjaan digital berbasis aplikasi. Peserta mempelajari kekuatan lokapasar (marketplace) untuk berjualan produk digital seperti UpWorks, freelancer, sribulancer, ataupun fiver.
Mereka praktik membuat akun dan mengunggah produk digitalnya serta siap menerima pemesanan. Jumlah peserta yang mulai bekerja di bidang digital sebanyak 1.289 siswa terlatih. Tersebar pada bidang promosi melalui media sosial sebanyak 438 siswa, pembuatan poster produk 338 siswa, digital marketing–copywriting 194, penjualan melalui marketplace 185, dan penjualan melalui website 134 siswa.
Sebagai contoh siswa SMAN 1 Karas Magetan dengan percaya diri mempresentasikan hasil karyanya, membuat aplikasi yang diberi nama PelukKamu. “Aplikasi ini menjadi sarana untuk curhat atau konsultasi secara online bagi siswa SMAN kami yang mengalami masalah mental dan psikologis. Lewat PelukKamu pengguna dapat berkonsultasi dengan psikolog maupun guru konseling sekolah,” kata siswa dalam paparannya.
Di akhir acara, tim juri menobatkan siswa SMAN 1 Karas tersebut sebagai tim terbaik untuk bidang aplikasi mobile. Sedang tim terbaik untuk bidang aplikasi website dimenangkan oleh SMAN 1 Puncu Kediri dengan aplikasi KOS (Kantin Sekolah Online). KOS berguna untuk mengatasi panjangnya antrean pembeli di kantin pada jam istirahat sekolah.

Salah satu peserta stan pameran dari SMAN 1 Karas, Magetan.
Tidak hanya membuat aplikasi, peserta Digital skills juga dilatih membuat karya digital berbasis Internet of Think (IoT). SMAN 1 Pilangkenceng Madiun menjadi tim terbaik bidang IoT dengan menampilkan karya solutif tentang penghematan listrik di kantin sekolah. (Daftar pemenang selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bagian bawah.)
Rupanya Digital Skills ini mengulang kesuksesan program sebelumnya yaitu program SMA Double Track. Sebuah program yang memberi keterampilan tambahan bagi siswa SMA yang berencana tidak melanjutkan kuliah.
“Pelatihan ini merupakan extend program SMA Doubletrack. Selain mendapatkan kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha yang telah didapatkan dari double track, siswa mendapat bekal keterampilan baru, yaitu keterampilan digital,” kata Tri Joko Wahyu Adi dari ITS. (rio)
DAFTAR PEMENANG DAN PENGHARGAAN DIGITAL SKILLS PROGRAM
1. Penghargaan Utama:
SMA Negeri 1 Karas – Tim Terbaik 1 Bidang Aplikasi Mobile
SMA Negeri 1 Turen – Tim Terbaik 2 Bidang Aplikasi Mobile
SMA Negeri 1 Puncu – Tim Terbaik 1 Bidang Aplikasi Website
PKBM – SKB Negeri 1 Surabaya – Tim Terbaik 2 Bidang Aplikasi Website
SMA Negeri 1 Pilangkenceng – Tim Terbaik 1 Bidang IoT
SMA Negeri 1 Kalidawir – Tim Terbaik 2 Bidang IoT
2. Apresiasi Pelaksanaan Program:
SMA Negeri 1 Saradan – Pengembang Produk Digital – Aplikasi Website
SMA Negeri 1 Purwoasri – Pengembang Produk Digital – Aplikasi Mobile
SMA Negeri 1 Widodaren – Pengembang Produk Digital – Video Profil Kegiatan
SMA Negeri 1 Badegan – Pengembang Produk Digital – Video Pembelajaran
SMA Negeri 1 Karangan – Pengembang Produk Digital – Promosi Produk
SMA Negeri 1 Dawar Blandong – Pengembang Produk Digital – Poster Inovasi Sosial
SMA Negeri 1 Panji – Pengembang Produk Digital – Iklan Layanan Masyarakat
3. Apresiasi Partisipasi dan Kontribusi:
SMA Negeri 1 Klakah – BootCamp – Best Developer
SMA Negeri 3 Sampang – BootCamp – Best Participant
SMA Negeri 1 Gondang Wetan – BootCamp – Best Idea
SMA Negeri 1 Barat – Kontribusi Produk Digital untuk UMKM
PKBM Mekar Asri – Kontribusi Produk Digital untuk UMKM. (*)




