GRESIK (RadarJatim.id) – Upacara Hari Jadi ke-534 Kota Gresik dan HUT ke-47 Pemkab Gresik terasa berbeda dan lebih segar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, upacara tahunan, Selasa (9/3/2021) yang diinspekturi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, diselingi sejumlah tampilan kesenian khas Kota Santri ini.
Demikian juga para peserta upacaranya, memakai pakaian khas Gresik. Peserta laki-laki memakai baju koko berkopyah. Sementara peserta perempuan mengenakan baju kurosi, berkebaya, jarik, dan kerudung. Mereka merasa terhibur menyaksikan atraksi kesenian khas Gresik itu, sehingga proses upacara tak terasa jenuh.
Sebelum upacara dimulai pukul 07.30, ada empat kesenian yang disajikan, yakni jaran kepang, pencak macan, rebana, dan terbang jidor. Setelah upacara usai, mereka disuguhi tari Masmundari, Damarkurung dan Kridaninglegis.
Tari Masmundari, baru kali pertama ditampilkan di depan publik. Ada sepuluh remaja memakai jarik memakai masker bergambar wajah perempuan lansia menari sambil membawa kerajinan khas Gresik, damar kurung. Masmundari adalah maestro seniman lukis damar kurung. Masmundari dengan karya damar kurungnya pada akhirnya dijadikan ikon kota Gresik.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, upacara Hari Jadi ke-534 Kota Gresik dan HUT ke-47 Pemkab Gresik mengatakan, Gresik kaya akan kesenian. Karena itu, perlu dilestarikan dan dikembangkan.
“Kita tampilkan agar ASN (Aparatur Sipil Negara) lainnya ikut serta melestarikannya. Bukan hanya tugas Disparbud,” ujar Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani usai upacara di halaman Kantor Bupati Gresik.
Gus Yani didampingi Wakil Bupati Aminatun Habibah, Asisten Umum dan Pemerintahan, Tursilowanto Harijogi dan Kepala Disbudpar Gresik, Agustin H. Sinaga.
“Tapi, penampilan mereka tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Gus Yani.
Ditemui secara terpisah, Kepala Disparbud Gresik, Agustin H. Sinaga, menambahkan, pagelaran kesenian ini untuk menggairahkan para pekerja seni di Gresik. “Supaya pekerja seni budaya dapat bangkit kembali,” kata Sinaga. (rj2)







