GRESIK (RadarJatim.id) — Kondisi ekonomi yang cenderung tidak stabil saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan dan pengembangan Bank Gresik. Karena itu, inovasi dan komitmen layanan terbaik sangat diperlukan untuk keberlangsungannya.
Dan yang paling utama dan tidak boleh terlupakan adalah, bahwa keberadaan Bank Gresik menjadi lembaga untuk menopang kesejahteraan masyarakat Gresik.
“Program kredit UMKM yang telah dijalankan dengan penyaluran modal kerja sebesar Rp 53 miliar, berdasarkan data ini merupakan hal luar biasa. Semoga bisa berkelanjutan dengan program-program inovatif lainnya,” ungkap Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif saat menghadiri prosesi HUT ke-50 Bank Gresik di Hotel Aston Gresik, Jumat (19/12/2025)
Wabup Alif berharap, di usia yang ke-50 ini, Bank Gresik semakin berkembang, berintegritas, tercapai semua targetnya. Pegawainya, lanjutnya, juga semakin sejahtera dan membawa dampak positif terhadap Pemerintah Kabupaten Gresik dan masyarakat Gresik pada khususnya.
“Kami mengucapkan beribu terima kasih atas kerja keras jajaran direksi, seluruh pegawai, para mitra bisnis, dan juga seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung pertumbuhan Bank Gresik hingga saat ini,” kata Wabup Alif.
Bank Gresik, katanya, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Gresik yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Banyak program sinergis yang telah direalisasikan untuk menunjang kemajuan dan perkembangan Kabupaten Gresik.
“Sudah sepatutnya kita memberikan apresiasi kepada jajaran direksi dan seluruh keluarga besar Bank Gresik. Semoga sinergi antara Pemerintah Kabupaten Gresik dan Bank Gresik tetap berjalan selaras untuk kemajuan,” harapnya.
Wabup Alif menuturkan, usia Bank Gresik yang saat ini sudah mencapai 50 tahun, bukan merupakan usia muda lagi. Hal ini menunjukkan, bahwa Bank Gresik tetap eksis dan dipercaya oleh masyarakat Gresik. Tentu, dalam perjalanan yang tidak singkat, pasti ada fase atau kondisi yang sulit dihadapi.
“Tapi, dengan kerja keras, kerja cerdas, semangat gotong royong di antara para pegawai dan direksi, Bank Gresik mampu bertahan bahkan berkembang dengan pesat,” tandas Wabup Alif.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Gresik, Edi Hadisiswoyo, dalam laporannya menjelaskan, tahun ini merupakan tonggak sejarah penting bagi BPR Bank Gresik yang telah genap berusia 50 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Gresik telah melewati berbagai dinamika, mulai dari perubahan kondisi perekonomian, tantangan global dan nasional, hingga perkembangan teknologi yang begitu pesat dalam beberapa dekade terakhir.
“Seluruh perubahan tersebut tentu sangat memengaruhi perjalanan dan kinerja Bank Gresik,” ungkapnya.
Dikatakan, tahun 2025 bukanlah tahun yang mudah bagi Bank Gresik dalam mencapai berbagai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2025. Kondisi ekonomi global yang mengalami guncangan, ditambah dengan kondisi perekonomian nasional, serta berbagai variabel lainnya, turut memengaruhi kinerja Bank Gresik.
“Evaluasi dan apresiasi tetap perlu kita lakukan secara berimbang. Hingga posisi November 2025, Bank Gresik telah membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 miliar dan diproyeksikan akan menutup tahun 2025 dengan laba sekitar Rp 1,6 miliar,” ungkapnya optimistis.
Ia berharap, tahun 2026 menjadi momentum kebangkitan semangat Bank Gresik untuk kembali meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gresik. Pada tahun tersebut, pemegang saham direncanakan akan menambahkan modal disetor berupa aset gedung yang diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Bank Gresik.
Selain itu, Bank Gresik terus berkomitmen mendorong penguatan ekonomi daerah melalui penyaluran kredit kepada sektor UMKM yang selama ini menjadi fokus utama.
“Hingga saat ini, Bank Gresik telah menyalurkan kredit modal kerja UMKM sebesar Rp 53 miliar. Termasuk melalui skema kredit ultra mikro yang ditujukan untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan ultra mikro,” ujarnya. (sto)







