SIDOARJO (RadarJatim.id) Ir H. Bambang Haryo Soekartono melakukan ziarah ke makam Dewi Sekardadu di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ketua Dewan Penasehat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim ini bersama tim BHS Peduli ziarah dengan melewati rute jalur sungai yang menjadi salah satu akses menuju Dusun Kepetingan, Jumat (5/4/2023).
Saat melewati jalur sungai dengan menggunakan transportasi perahu, BHS menemukan fakta bahwa kawasan sungai yang menjadi jalur transportasi air menuju Dusun Kepetingan Desa Sawohan banyak dijumpai tumbuhan eceng gondok dan juga sampah.

Kondisi ini membuat laju perahu kerap tertanggu dan membuat perahu kadang terhenti karena menghindari tumpukan sampah maupun baling-baling mesin perahu tersangkut sampah atau tumbuhan. Untuk jalur sungai menuju lokasi membutuhkan waktu sekitar setengah sampai satu jam.
“Hari ini saya baru saja selesai melakukan ziarah ke makam Eyang Putri Dewi Sekardadu. Yang mana akses jalan sungai maupun akses jalan darat perlu ada perbaikan,” ujar Ir.H Bambang Haryo Soekartono.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menambahkan, untuk jalur sungai pemerintah daerah diharapkan melakukan pembersihan sampah sungai maupun melakukan normalisasi sungai. Sedangkan untuk akses jalan darat yang hanya bisa dilalui roda dua diharapkan segera ada pembangunan jalan agar warga di Dusun Kepetingan maupun para peziaran dan para wisatan wisata religi bisa lebih mudah dan cepat untuk menuju lokasi area makam Dewi Sekardadu.

“Untuk jalan darat dari sini (makam Dewi Sekardadu,Red) sampai Sawohan sekitar 8 kilometer. Ini perlu dilakukan pembangunan agar yang melakukan wisata religi aksesnya lebih mudah dan cepat,” tambahnya.
Pihaknya juga mengusulkan agar di area komplek makam Dewi Sekardadu diberi papan informasi tentang sejarah makam . Mengingat belum semua masyarakat dan juga generasi muda mengetahui sejarah makam Dewi Sekardadu.
Dari data yang dihimpun RadarJatim.id, selama ini makam Dewi Sekardadu pada hari-hari tertentu terutama hari Sabtu dan Minggu kerap didatangi para peziarah dari luar kota Sidoarjo. Dari cerita turun temurun, informasinya Dewi Sekardadu merupakan anak dari Raja Blambangan di abad ke 14.
Cerita masyarakat yang berkembang, Dewi Sekardadu merupakan ibu kandung Sunan Giri. Dikabarkan Dewi Sekardadu sedang berusaha mencari putranya anak dari pernikahannya dengan Syech Maulana Ishaq yang dibuang ke laut. Dewi Sekardadu dipisahkan secara paksa dengan putranya yang masih bayi oleh Patih Kerajaan Blambangan, Patih Bajul Sengara dengan cara memasukkannya dalam peti yang dipaku dan dihanyutkan ke laut.
Mendengar anaknya dibuang ke laut, Dewi Sekardadu mencarinya dengan menumpangi kapal nelayan. Sayangnya di tengah perjalanan kapal kandas dihantam ombak dan karam. Jasad Dewi Sekardadu yang mengapung di laut, ditolong sekelompok ikan keting menuju ke tepian pantai. Jasadnya kemudian dilihat sekitar dan di makamkan di daerah tersebut yang akhirnya diberi nama Dusun Dusun Kepetingan yang berasal dari kata Keting atau Ikan Keting.
“Di tempat sini biasanya ramai kalau pas ada acara nyadran. Ceritanya memang Dewi Sekardadu ini ibu kandung dari Sunan Giri,” kata Gufron, warga Dusun Ketingan, Kepetingan. (RED)







