SIDOARJO (Radarjatim.id) Upaya mengukur kemampuan siswa sejauh mana dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, serta paham bahasa baku dan tidak baku. Sekitar 3.000 siswa SMA Antartika 2 Sidoarjo telah mengikuti UKBI (Uji Kompetensi Berbahasa Indonesia) Adaptif Merdeka yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek RI.
Usai memantau jalannya proses UKBI Adaptif Merdeka, Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo Retno Purwolystiorini SE M MPd menuturkan, kalau UKBI kali ini, khususnya siswa kelas XII mengusung tema kearifan lokal budaya. Mereka kami arahkan untuk memakai batik, kebaya, udeng dengan harapan mereka lebih cinta dengan produk warganya sendiri. “Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi, hal seperti ini perlu kita bantu kita tunjukan kepada siswa bahwa karya anak bangsa itu sangat luar biasa,” tutur Retno Purwolystiorini, pada (6/4/2022) tadi pagi.
Sementara untuk UKBI sekarang ini pihaknya mengikutkan kedua kalinya. Tahun lalu 2.400 siswa, sekarang 2.500 siswa ditambah siswa baru, total sekitar 3.000 siswa. Sebelumnya sudah pernah ikut dan berhasil meraih Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka dari Kemendikbud Ristek RI pada Semiloka Kemahiran Berbahasa 2021 di Jakarta.
Ia katakan, kalau UKBI itu secara teknis para siswa juga mengerjakan soal seperti ujian bahasa Indonesia, diantaranya mengenai tata bahasa Indonesia, perbendaharaan bahasa Indonesia. Misal, bahasa Indonesia yang baku itu seperti apa. “Ada bahas Indonesia itu terkontaminasi dengan bahasa daerah atau bahasa yang lain. Karena itu sudah dipakai bertahun-tahun sekolah-olah sudah benar atau baku. Padahal sebenarnya bukan,” katanya.
Makanya dengan adanya UKBI ini mereka akan tahu persis bahasa yang baku atau bukan baku. Jadi UKBI ini sangat penting dan sangat bermanfaat sekali bagi para siswa. Setahu saya dari membaca, sertifikat UKBI itu merupakan salah satu syarat untuk bisa keluar negeri. “Kita sudah bisa menyertakan dalam program TOFL (Test of English as a Foreign Language) jangan sampai bahasa Indonesianya ketinggalan,” tegasnya.
Retno Purwolystiorini juga sangat mengapresiasi adanya tes UKBI Adaptif Merdeka yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini sangat bermanfaat bagi siswa, karena mereka dapat mengukur dan menguji kemahiran berbahasa Indonesia yang dimiliki. “Kali ini mengusung tema keanekaraman budaya. Semangat UKBI. Semangat meraih mimpi, SMK Antartika 2 Sidoarjo, sekolahnya Sang Juara,” pungkas Bu Retno_sapaan akrabnya.
Salah satu Tim Pembina UKBI SMK Antartika 2 Sidoarjo Ayu Faidza Azmi SPd menambahkan kalau UKBI sangat bermanfaat untuk masa depan siswanya. Tahu lalu ada sekitar 2.400 siswa telah mendapatkan sertifikat semuanya. Ia katakan, kompenen penilaiannya banyak sekali, yang utama adalah setiap sekolah harus mengirimkan sebuah video pelaksanaan, kedua harus menuliskan sebuah artikel atau esai mengenai proses pelaksanaan UKBI tersebut. “Ketiganya adalah harus mengirimkan foto-fotonya atau swafoto,” ungkap guru Bahasa Indonesia ini.
Salah satu siswi, Naomi mengaku sangat senang bisa mengikuti UKBI Adaptif Merdeka. Ini kesempatan bagus yang tidak saya sia-siakan, karena tidak semua sekolah menyelenggarakan UKBI. “Jadi kemampuan kita berbahasa Indonesia akan teruji sejauh mana kebenarannya. Kalau TOEFL saja dilakukan, makanya bahasa Indonesia jangan ditinggalkan,” kata siswi kelas XII MM. (mad)







