SIDOARJO (Radar Jatim.id) Kondisi pandemi tidak menyurutkan para siswa untuk berkarya. Seperti yang dilakukan oleh tim-tim peneliti muda atau siswa SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo, melakukan berbagaimacam penelitian yang berhasil meraih prestasi hingga tingkat internasional.
Mereka para pelajar ini, selama mengikuti berbagai kompetisi dari hasil penelitiannya dengan mengandalkan bahan baku limbah yang sudah tidak terpakai lagi. Diantaranya ampas tebu, kulit durian, kulit nanas dan kemiri afkir yang sudah apkir alias tidak terpakai.
Sejumlah kompetisi yang diikuti para pelajar Smamda itu, diantaranya Enviroment and Engineering Competition (WSEEC) 2021 yang diselenggarakan mulai Maret – Juni 2021 dengan memproduksi Hand Sanitizier berhasil menggondol medali emas dan piala utama.

Kemudian Global Competition for life Sciences (GLOCOLIS) 2021 yang diselenggarakan mulai Juli – November 2021 dengan produk sabun sekali pakai mendapatkan medali perak serta Indonesia International Applied Science Project Olympiad (i2ASPO) 2021, yang diselenggarakan Nopember – Desember 2021 dengan produk Difuser (vapoor aroma terapi ruangan) behasil menggondol medali perak lagi. Sedangkan terakhir yang belum dilimpahkan adalah memproduksi beo etanol dari bahan baku brutu (pantat) ayam.
“Produk Hand Sanitizer berbahan limbah ampas tebu dari Pabrik Gula (PG) Candi itu berhasil meraih prestasi yang cukup gemilang. Tim KIR Smamda mendapatkan dua penghargaan medali emas sekaligus. Yakni dari World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2021 dan penghargaan khusus dari Malaysia Innovation Invention and Creatifity Association (MIICA),” ujar salah satu pembina KIR Smamda Sidoarjo, Ernawati Kristiningrum, pada (21/2/2022).
Ia katakan kalau proses lomba ini tidak mudah, memerlukan waktu yang cukup panjang, menemukan ide, melakukan penelitian secara langsung bisa memakan waktu sekitar tiga bulan. “Begitu juga proses lombanya juga cukup lama, oleh panitia juga dilakukan secara bertahap. Dengan proses yang melelahkan tersebut, sehingga penghargaan-penghargaan tersebut cukup berarti bagi siswa, bagitu juga bagi sekolah kami,” ungkap Ernawati.(aim)







