GRESIK (RadarJatim.id) — Bupati Gresik Fandi Aaakhmad Yani minta pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik secara aktif ikut mendorong masuknya investasi ke Gresik. Masuknya investasi diharapkan membuka lapangan kerja baru dan pada gilirannya mampu membantu menekan tingkat kemiskinan di Gresik yang kini masih 8%.
Hal itu disampaikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pada Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Apindo Gresik masa bakti 2022-2027 di hotel Aston Gresik, Jumat (1/4/2022).
Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, yang didampingi Wakil Bupati Aminatun Habibah dan Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman, menekankan pentingnya investasi yang masuk sektor industri dan lainnya agar dampaknya secara langsung bisa terasa dalam upaya menekan tingkat kemiskinan di Kota Santri ini.
“Pengangguran di Gresik masih cukup tinggi, yaitu 8 persen. Padahal, Gresik sudah menjadi 8 besar tingkat nasional dalam investasi. Saya berharap, Apindo terus memasukkan investasi di Gresik. Harapannya, bisa menurunkan tingkat pengangguran,” ujar Gus Yani.
Salah satu yang mendesak dilakukan untuk menekan tingkat pengangguran, kata Gus Yani, adalah pengembangan pendidikan, misalnya pendidikan vokasi atau Diklat-Diklat yang diproyeksikan bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri.
“Di sinilah, masalah human capital menjadi hal penting untuk diseriusi. Karena itu, sinergi Apndo dengan pemerintah daerah mesti terus dikembangkan, termasuk dengan kalangan pekerja atau buruh. Saya tidak mau mendengar tiap tahun gegeran soal UMK (Upah Minimum Kabupaten). Sekali lagi kita perkuat sinergi tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja,” tandasnya.
Ketua DPP Apindo Jawa Timur Eddy Widjanarko mengatakan, Gresik akan menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor. Jika saat ini, investasi ke Gresik masih berada di 8 besar terbaik di Indonesia, ia yakin ke depan posisi itu terus meningkat dan paling tidak terbaik di Jatim.
Sementara Ketua Apindo Gresik Alfan Wahyuddin sepakat dengan gagasan Gus Yani yang menjadikan pendidikan sebagai ihtiar yang mesti diprioritaskan untuk mengatasi masalah kemiskinan di Gresik. Karena itu, Apindo Gresik berkomitmen untuk menguatkan sinergi dengan dunia pendidikan untuk mengantarkan peserta didiknya mengisi pos-pos lapangan pekerjaan yang bisa diisi melalui program magang.
“Kami tegaskan, tidak bolah ada perusahaan anggota Apindo Gresik yang menolak siswa magang. Ini komitmen kami menjawab harapan Pak Bupati tadi sekaligus sebagai kontribusi dunia usaha untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” kata Alfan.
Apindo, katanya, telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dan sejumlah sekolah menengah kejujuran (SMK) di Kabupaten Gresik. Tujuannya adalah memberikan pendidikan vokasi yang link and match kebutuhan industri. Perusahaan akan memfasilitasi siswa-siswa itu untuk melakukan program kerja lapangan (PKL) atau magang.
Pengukuhan dan pelantikan pengurus Apindo ini diawali pemberian santunan kepada anak yatim-piatu dan diakhiri penyerahan piagam penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada 76 perusahaan. Penghargaan itu diserahkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, dan Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman secara bergantian. (sho)







