SURABAYA (RadarJatim.id) — Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am menyarankan Pemkot untuk mengkaji ulang rencana pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) pada sore hari selama bulan Ramadan.
Menurutnya, CFD yang dilaksanakan di Jalan Tunjungan dan Raya Darmo ini perlu dikaji ulang. Hal ini berkaca pada pembukaan Alun-alun Surabaya pada awal tahun 2022 yang membludak, hingga akhirnya diatur melalui aplikasi milik Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP).
“Saya berharap CFD sore ini bisa dikaji terlebih dahulu, atau diuji coba terlebih dahulu, sampai masyarakat memberikan respon,” kata Ghoni di DPRD Surabaya, Rabu (6/4/2022).
Dia berharap, Pemkot Surabaya mengkaji ulang dan menyiapkan regulasi agar tidak terjadi penumpukan pengunjung seperti saat pembukaan alun-alun Surabaya beberapa waktu lalu.
“Saat alun-alun dibuka, sampai membludaknya masyarakat, tepat di depan Kantor DPRD ini. Sehingga, kapasitasnya bisa dikontrol. Misalkan CFD sore itu kapasitasnya 1.000 orang, ya paling tidak bisa ditekan separonya,” katanya.
Tetapi, dia optimistis, pelaksanaa CFD sore hari selama bulan Ramadan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat, utamanya UMKM. Maka, ia menyarankan agar para pelaku UMKM yang terlibat di CFD sore, dapat menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Bayangkan perputaran ekonomi sudah mencapai berapa di situ. Paling tidak, kegiatan CFD sore itu bisa menopang pendapatan UMKM yang ikut terlibat disitu. Kan, dampak dari CFD sore ini berdampak yang sangat luar biasa bagi perekonomian,” katanya. (edo)







