SURABAYA (RadarJatim.id) – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya harus rela bolak-balik dari kampus I di Jalan Ahmad Yani Surabaya ke kampus II di kawasan Gununganyar, Surabaya Timur. Mereka yang mestinya kuliah di kampus I harus ke kampus dua untuk setoran hafalan juz 30 dalam Al Quran.
Seperti dilakukan Veny (21). Mahasiswa semester 8 ini kini siap mengambil mata kuliah skripsi. Namun, untuk bisa menempuh skripsi ada kewajian untuk terlebih dahulu hafal juz 30 dalam Al Quran. Realisasi hafalan itu dibuktikan dengan setoran kepada dosen pengampunya.
Di kampus UINSA Surabaya, kewajiban setoran hafalan juz 30 itu berlaku bagi mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan. Sementara mahasiswa prodi lain tidak terikat dengan kewajiban tersebut. Kabarnya, hafal jus 30 tidak saja menjadi syarat untuk bisa mengambil mata kuliah skripsi, tetapi juga menjadi salah satu persyaratan kelulusan.
“Seperti yang saya lakukan saat ini, demi bisa ngambil matkul (mata kuliah, Red) skripsi, berhubung dosen penguji saya dipindahkan ke Fakultas Psikologi lokasinya di kampus II dan juga masih bertugas di Fakultas Tarbiyah di kampus I, saya harus bolak-balik ke kampus I ke kampus II. Tapi nggak papa, wong aturannya memang gitu. Untung rumah saya tak terlalu jauh dari kampus,” ujar Veni saat ditemui menjelang pulang dari kampus II, Kamis (21/4/2022).
Sehari-hari, Veny dan para mahasiswa prodi Pendidikan lainnya, kuliahnya di kampus I. Namun, untuk kepentingan setoran hafalan Al Quran, harus rela ke kampus II. Sebab, dosen pengampunya sekarang juga ditugaskan di kampus II. Demi mengejar lulus fafalan juz 30 ini, para mahasiswa pun mesti menambah waktu dan uang transport.
“Di Program Studi Pendidikan syarat pengambilan skripsi, salah satunya memang dengan menghafalkan juz 30. Adapun yang lannya, ada sertifikat toefl, sertifikat toeic, dan beberapa sertifikat lainnya,” pungkas Veny. (M4/M1)







