• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Imawati, M.Pd. : Sang Guru Adalah Literat Sejati

by Radar Jatim
22 April 2022
in Artikel dan Opini
0
Imawati, M.Pd. : Sang Guru Adalah Literat Sejati

Imawati

326
VIEWS

Guru merupakan berasal dari Bahasa Sansekerta, secara harfiah memiliki makna leksikal yaitu “berat”. Merujuk dari artinya memang benar, guru sebenarnya bukan hanya sekedar pekerjaan ringan tapi pekerjaan berat. Menjadi seorang guru kenyatannya memang berat, bahkan boleh dibilang sangat berat. Yang terlihat tugas guru hanya mengajar pelajaran dan menuntaskan materi tapi sesungguhnya tugasnya juga menuntaskan karakter yang bar-bar menjadi benar,

Menjadi seorang guru bukan sekedar disebut sebuah pekerjaan tapi pembawa nafas kehidupan. Kita menjadi tahu mana benar dan tidak, dari seorang guru. Mana halal mana haram juga dari seorang guru. Bisa dikatakan apa yang dikatakan guru setara dengan sabda raja. Lebih tunduk dan patuh. Betapa guru sangat mulia kedudukannya setara dengan raja.

Dulu, apapun yang dikatakan ataupun diperintahkan guru, bagai mantra sakral yang harus dan wajib dipatuhi dan dilakukan. Madep, mantep, manut. Alhasil jadilah murid lurus yang tidak neko-neko. Semua terjaga dengan tatanan yang rapi dan santun.

Sekarang, setiap zaman membawa hawa pendidikan yang berbeda, sabda guru sudah tidak lagi sakral. Pergeseran perubahan zaman yang hedonis dan kritis membawa tantangan tersendiri pada tugas guru ke depan, semakin benar-benar berat.

Masa pandemi hampir dua tahun, membuat siswa “disapih” dari sang guru. Semakin majukah mereka saat guru tidak serta merta mengawal mereka? Mereka hanya berkawan dengan sang teknologi canggih. Akses belajar sudah tersedia di mana-mana. Bukan lagi antri atau membayar di warnet. Tapi kenapa malah terjadi learning loss, harusnya learning gain bukan. Membuat kita semakin merenung, meskipun semua bisa digantikan dengan teknologi tapi sang guru tidak. Kita semakin menyadari betapa pentingnya sosok guru hebat dalam membawa nafas kehidupan

Guru hebat tidak lagi berpredikat bisa mencetak siswanya menjadi juara 1, tapi bagaimana guru menjadi agen perubahan dan fasilitator. Siswa yang sudah meluber sumber belajarnya kita mau arahkan dan bentuk menjadi apa. Semua di tangan sang guru. Kapasitas otak mereka sudah penuh akan berbagai macam informasi, guru juga akan menambahi dengan metode ceramah juga. Alamat suara kita bagaikan radio lagu lama yang sudah beda frekuensi. Sia-sia bukan.

Lalu bagaimana menjadi guru hebat, masa kini, zaman yang semakin keras ini? Semua guru pasti mempunyai versi terbaik dalam mengajar siswa mereka. Kita tidak bisa mengukur kehebatan guru karena berhasil menyuguhkan semua pembelajaran berbasis teknologi. Bagaimana guru yang berada di pedamalan? Tidak ada wifi, standard ekonomi rendah, fasilitas sekolah tidak mendukung. Apakah mereka dikatakan gagal menjadi guru hebat?Tentu tidak bukan. Salah satu contoh Butet Manurung yang hanya mengajar literasi sangat dasar mengenal huruf saja di daerah pedalaman Sokola Rimba, bagi saya itu sudah dikatakan guru hebat dan literat.

Sejatinya guru hebat adalah guru yang literat. Literat atau literasi hal yang sering kita dengar akhir-akhir ini. Guru sekarang sudah tidak mengajar siswa yang buta huruf. Akan tetapi mengajar literasi yang sangat luas cakupannya. Dan memang benar literasi itu adalah sebuah proses panjang dan tidak instan. Oleh karena itu dibutuhkan skill dan endurance para guru hebat yang literat.

Guru literat tidak hanya mengajar tuntas baca, tulis, dan hitung (pemahaman-C1). Tapi sudah naik level menjadi menganalisa (C4) informasi, berfikir kritis, dan membandingkan. Untuk menjadikan guru literat, minim ada standard di mana bisa diterapkan di setiap tempat. Seorang guru harus pintar membaca dan menganalisa. Tidak hanya sekedar membaca buku tentunya. Tapi juga harus literat dalam membaca karakter dan atmosfir belajar siswa.

Ada banyak cara untuk meliteratkan siswa kita, Misalnya siswa kurang suka membaca, kenapa? Mungkin tempat perpus jauh dan judul buku itu-itu saja. Kita bisa siasati menaruh buku di mana saja di koridor kelas, di smping pintu, di dekat papan pengumuman dll. Sehingga kita ciptakan baca buku tidak harus duduk manis dan diam. Bisa dengan diskusi dan saling sharing dengan teman.

Kita ambil waktu khusus jam literasi minim 2 jam pelajaran, membaca bebas dan presentasi cerita atau membuat resume ditulis di buku khusus literasi. Siswa yang suka menggambar daripada membaca, mari difasilitasi dengan membuat cerita bergambar/ komik. Yang suka berbicara bisa difasilitasi dengan kelas mendongeng, sekali kali kita undang pendongeng dan memberikan ilmunya. Sekali waktu dibuat ajang debat dengan mengangkat isu yang terbaru, mereka mau tidak mau akan menganalisa dan berpikir kritis untuk mempertahankan opininya. Guru literat juga bisa menyisipkan bagaimana menyikapi dan mengolah emosi jika ada pendapat atau kritik yang kurang pas.

Guru hebat yang literat juga harus mempunyai target program literasi misalnya dalam satu semester harus tuntas membaca 12 judul buku atau membuat buku antologi dan solo. Setelah mereka tuntas dalam berliterasi sesungguhnya, besar harapan kelak mereka akan menjadi generasi pemikir seperti para tokoh terdahulu yang suka berfikir, menulis dan membaca. Diantaranya Bung hatta, Hamka, RA Kartini, Rasuna Said dll

Selain mengarahkan siswanya untuk berliterasi guru literat juga harus memberi contoh banyak buku yang dikoleksi dan dibaca. Dan berkolaborasi dengan teman sejawat dalam mennyalakan literasi. Seperti membuat program literasi yang memihak pada siswa. Dan sering memberi motivasi literasi diantaranya “Makin aku banyak membaca, makin aku banyak berpikir; makin aku banyak belajar, makin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.” – Voltaire. Sehingga siswa semakin haus berliterasi dan menunduk seperti ilmu padi.

Sejatinya guru hebat adalah guru yang memihak siswa dan saling menghebatkan, dan guru literat adalah guru yang menginspirasi dan saling meliterasikan.*

Penulis:

Seorang guru SD Al Falah Darussalam 2 , Waru, Sidoarjo. Telp 08121621554 surel di alamat : imawatics.ok87@gmail.com

Tags: literasiLiteratradarjatim.idsang guru

Related Posts

Siswa SMP PGRI 9 Sidoarjo Juga Piawai Dalam Kompetisi Musikalisasi Puisi  

Siswa SMP PGRI 9 Sidoarjo Juga Piawai Dalam Kompetisi Musikalisasi Puisi  

by Radar Jatim
3 Desember 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Siswa-siswa SMP...

Pemkab Sidoarjo Lakukan Seleksi Terbuka Untuk Mengisi 9 JPTP Yang Kosong

Pemkab Sidoarjo Lakukan Seleksi Terbuka Untuk Mengisi 9 JPTP Yang Kosong

by Radar Jatim
2 Desember 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Untuk mengisi...

Peringati HGN 2025, Yayasan Ponpes Ath-Thoyyibah Beri Hadiah Umroh Guru dan Pengurusnya

Peringati HGN 2025, Yayasan Ponpes Ath-Thoyyibah Beri Hadiah Umroh Guru dan Pengurusnya

by Radar Jatim
2 Desember 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) – Bertepatan dengan...

Load More
Next Post
Tangis Haru dan Sujud Syukur Warnai Tes Program Diniyah SMA Islam Parlaungan

Tangis Haru dan Sujud Syukur Warnai Tes Program Diniyah SMA Islam Parlaungan

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In