SIDOARJO (Radarjatim.id) Menurunnya kualitas dunia pendidikan, serta berkurangnya lembaga pendidikan di Sidoarjo khususnya sekolah dasar. Bupati Sidoarjo mengajak seluruh jajaran dinas pendidikan dan para guru-gurunya untuk bekerja keras, memberikan layanan yang lebih untuk mengembalikan kejayaan pendidikan.
Ajakan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, S.IP tersebut ditegaskan dalam ‘Penyerahan Petikan SK Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap I tahun 2021 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, didampingi Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, SH dan Kepala Dikbud Sidoarjo Dr Tirto Adi MPd, di Convention Hall Sun City Sidoarjo, pada (19/5/2022) tadi pagi.
Menurutnya, konsep mengembalikan kejayaan tersebut adalah konsep yang dibangun harus memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat terkait pendidikan. Juga bisa menjawab kebutuhan tantangan zaman, jadi jangan hanya berpaku pada kurikulum semata, soft skill dari siswa SD dan SMP juga sangat penting untuk didorong. “Soft Skill yang terkadang mereka terlaluk leter luk pada kurikulum, sehingga lepas soft skillnya. Sekarang yang dibutuhkan adalah respontabilitas serta kerelefanan pada zamannya,” tegas Gus Muhdlor_sapaan akrabnya.

Kondisi ini kami lakukan, karena ada penurunan yang sangat signifikan jumlah lembaga SD dari 600 lebih sekarang menjadi sekitar 464 lembaga. Oleh karena itu mereka harus ada inovasi, kalau terus turun, turun terus, maka harus dilihat atau dievaluasi kenapa bisa turun ?
“Makanya ASN P3K yang baru, karena semangatnya juga baru dituntut untuk membuat inovasi-inovasi, yang terutama berkaitan dengan soft skill agar kemudian teman-teman atau warga yang lain percaya kembali kepada SD-SD Negeri, dan tidak beralih kepada swasta,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Tirto Adi siap mengemban tugas ajakan Bupati Sidoarjo dihadapan 1.248 penerima SK P3K untuk mengembalikan kejayaan pendidikan.
Menurutnya yang pertama adalah guru dan kepala sekolah itu harus berdaya. Karena hanya kepala sekolah dan guru saja yang bisa memberdayakan lembaganya, emppowering. Caranya adalah mereka harus sering dilakukan penguatan kompetensinya, melalui pelatihan-pelatihan atau workshop serta bimtek.
Pemberdayaan itu selain dapat meningkatkan kinerja, juga mendatangkan manfaat lain bagi individu dan organisasi. Manfaatnya bagi individu adalah dapat meningkatkan kecakapan-kecakapan penting pada saat menjalankan tugasnya, dan memberi rasa berprestasi yang lebih besar kepada stafnya, sehingga akan meningkatkan motivasi kerja. Sedangkan manfaat bagi organisasi adalah menambah efektivitas organisasi.(mad)







