SIDOARJO (RadarJatim.id) Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyoroti kurang maksimalnya fungsi Long Storage Kalimati yang ada di Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Bapak Petani Sidoarjo ini menyoroti misalnya mengenai kondisi persawahan di daerah sekitar Long Storage yang malah mengalami kekeringan.
Seperti yang terjadi persawahan di Desa Mergobener, Tarik, Sidoarjo Barat. Padahal, lokasi sawah tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dengan Long Storage yang berkapasitas 2,5 juta meter kubik.

“Fungsi dan kegunaan long storage Kalimati yang dibangun di tahun 2016-2017 ini dulunya diharapkan menjadi pemasok air baku dan mengaliri saluran irigasi area persawahan sekitar. Waduk yang rampung di bangun Juli 2019 ini dulunya digadang akan menjadi pemasok air baku dan irigasi. Namun, hingga saat ini belum digunakan secara maksimal sesuai apa yang ditargetkan,” kata BHS, yang juga anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini, Sabtu (23/7/2022).
Pihaknya sudah kesekian kalinya mengkritisi pembangunan long storage yang menelan anggaran Negara ratusan miliar tersebut. Termasuk saat hari ini, Sabtu (23/7/2022) pihaknya ke lokasi dan mendapati keluhan dari petani yang lahannya mengalami kekeringan.
Air di long storage Kali Mati ini dikatakan punya ualitas berstandart A1 yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengaliri kebutuhan air PDAM di seluruh Kabupaten Sidoarjo tanpa harus menggunakan sumber air Umbulan.
“Kualitas air ini tidak kalah dengan sumber air Umbulan. Seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Apalagi Sidoarjo baru 36% yang teraliri PDAM,” tambah Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Sedangkan mengenai kesulitan air yang dirasakan para petani, anggota DPR RI periode 2014-2019 ini prihatin terhadap kelompok tani yang area persawahannya alami kekeringan. Menurutnya para petani di Desa Margobener dalam setahun hanya satu kali panen.
Pihaknya berharap nasib petani di Sidoarjo Barat dapat perhatian lebih dari pemerintah. Mengingat area persawahan yang kering namun disatu sisi ada aset sumber daya air yang begitu besar menjadi ironi.
“Pertanian adalah tonggak dari pertahanan Negara. Dari Petani muncul beras dan jadi nasi kemudian muncul lauk pauk dan sebagainya yang menjadikan pertanian sebagai multiplayer efek Ekonomi,” tegasnya.
BHS juga berharap long storage Kalimati ini bisa dimanfaatkan untuk beberapa cabang olahraga Porprov tahun 2023 mendatang dan bisa mendongkrak sektor pariwisata di Sidoarjo barat. Sebab tahun depan Sidoarjo menjadi tuan rumah Porprov Jatim.
“Harusnya beberapa cabang olahraga air dapat dilakukan di Long Storage Kalimati ini. Selain itu, pengembangan sektor pariwisata untuk Sidoarjo Barat juga dapat didongkrak dengan mengoptimalkan Waduk Kalimati,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Mergobener, Gatot menyampaikan sudah beberapa tahun petani mengalami gagal panen karena area persawahan kekeringan.
“Sudah berulang kali sambat ke pihak terkait tapi tidak ada solusi. Kalau untuk panen sendiri dalam satu tahun hanya satu kali, padahal umumnya dalam satu tahun di daerah lain maksimal tiga kali,” ungkapnya.
Pihaknya berharap melalui Bambang Haryo bersama tim BHS pedulinya dapat memberikan solusi terkait kesulitan kelompok tani di daerahnya. (HUM/RED)







