SIDOARJO (Radarjatim.id) Pelaksanaan program Job Matching dan PBJ (Penyuluhan Bimbingan Jabatan) BKK (Bursa Kerja Khusus) di SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo, kali ini bisa menjadi wadah karakter para siswa. Karena pembentukan karakter siswa itu tidak bisa dilakukan secara online.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo Gatot Krisdiyanto SPd MPd usai acara Pembukaan Job Matching dan PBJ di sekolahnya, pada (16/11/2022) .
Ia katakan, dalam kondisi PPKM para siswa harus belajar secara Daring. Kondisi tersebut untuk pembelajaran teori bisa diberikan, dan bisa diterima. Tetapi kalau pembentukan karakter harus dilakukan secara tatap muka. Karena pembentukan karakter tidak bisa dilakukan secara Daring.
Oleh karena itu, Job Matching dan PBJ ini juga bisa untuk membentuk karakter siswa, karena mereka para pencari kerja bisa ketemu langsung dengan pihak industri. “Termasuk dalam proses penyuluhannya juga bisa saling berinteraksi. Apalagi kali ini diikuti oleh 10 industri,” katanya.
Kondisi sekarang ini anak-anak kurang tahan banting, kurang siap bekerja keras.”Kalau bekerja mengeluh, berat dan gajinya merasa kurang. “Sehingga dalam Job Matching kali ini bisa dilakukan dengan baik kalau mereka kreatif. Makanya ekokonomi kreatif juga akan bisa berjalan dengan baik. Jaman tekkologi ini anak-anak sekarang duduk dikomputer saja sudah bisa menghasilkan. Saya berpesan, bekerjalah dengan keras dan jujur, penghasilan akan mengikuti,” pesannya.
Sekretaris Disnaker Happy Setyaningtyas kalau kegiatan ini salah satu dari 17 program Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo untuk menciptakan 100.000 lapangan kerja. Program ini untuk menyambungkan anak-anak yang belum bekerja dengan para industri. “Inilah kesempatan yang telah kami berikan, agar meraka bisa mendapatkan kesempatan diterima di industri, dan mereka tidak perlu lagi harus mendatangi satu per satu industri yang ada di Sidoarjo ini,” katanya.
Lanjutnya, inilah salah satu bentuk tanggung jawab berhasama untuk mengatasi angka pengangguran. “Mulai dari pemerintah, pendidikan, industri dan masyarakat terus berkolaborasi untuk mencarikan jalan keluarnya. Dengan harapan capaian angka pengangguran di Sidoarjo terus bisa berkurang,” harapnya.(mad)







