GRESIK (RadarJatim.id) – Yayasan Al Ibrah berkomitmen terus mengembangkan potensi para siswa dan santrinya dalam tahfidzul quran (menghafal Al Quran). Tidak hanya itu, yayasan ber-home base di Gresik, Jawa Timur ini, bahkan terus merawat komunikasi dengan para alumninya untuk menjaga dan mengawal hafalan Quran yang telah dicapai selama menempuh pendidikan di sekolah dan pesantren.
“Kami ingin agar Al Quran itu benar-benar terus membumi pada anak didik kami, sampai kapan pun dan tidak hanya waktu di sekolah atau pondok, tapi di mana pun mereka berada,” ungkap Pembina Yayasan Al Ibrah Drs Kholid, MPSDM, di kantornya, Selasa (23/5/2023).
Hal itu disampaikan menyusul pelaksanaan Imtihan dan Haflah Quran metode Fithrah yang digelar di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Minggu (21/5/2023). Dalam even tersebut, sebanyak 244 santri diwisuda setelah dinyatakan lulus dalam munaqosyah Quran. Para wisudawan ituberasal dari para siswa jenjang TPQ, KB-TKIT, SDIT, dan SMPIT Al Ibrah. Pelaksanaan wisuda diawali dengan hataman juz 30 oleh calon wisudawan.
Sebelum dinyatakan lulus, para calon wisudawan juga menjalani uji publik seputar tajwid, ghorib, dan hafalan Al Quran. Uji publik dilakukan untuk memastikan, bahwa para santri benar-benar memiliki kompetensi dalam tahsin dan tahfidz Al Quran. Selain para santri, pelaksanaan wisuda bertema “Mahkota Surga untuk Ayah & Bunda” itu juga dihadiri para orang tua atau wali santri mereka.
Kholid mengemukakan, saat ini ada tren dan minat masyarakat atau orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka di sekolah atau lembaga pendidikan yang secara khusus mengelola tahfidzul Quran. Untuk maksud tersebut, lanjutnya, Yayasan Al Ibrah telah mematri komitmen untuk membumikan dan mengembangkan kemampuan anak didik atau santrinya di bidang tahfidz Al Quran.
“Kami ingin, begitu disebut Al Ibrah, maka brand yang keluar pada pikiran masyarakat yang mendengarnya adalah Quran, Quran, dan Quran. Karena itu, yayasan dalam pengelolaan kurikulumnya, memberikan porsi yang cukup untuk mewujudkan sekolah yang lekat dengan Quran. Meski demikian, bukan berarti kami mengabaikan pelajaran lain sebagaimana ditentukan pemerintah. Kami tetap melaksanakannya, dan itu bisa dibuktikan dengan prestasi akademik anak didik kami,” kata Kholid meyakinkan.
Ia menambahkan, dalam upaya membumikan dan mengembangkan kemampuan menghafal dan memahami kandungan Al Quran kepada para siswa dan santri, Yayasan Al Ibrah terus mencari terobosan dan inovasi, termasuk terkait metode pembelajarannya. Dan, untuk tahfidzul Quran, kini Al Ibrah mengembangkan inovasi hasil ciptaan sendiri, yakni metode Fithrah.
“Kami terus berbenah untuk melakukan perbaikan di semua lini, terutama terkait pembelajaran. Karena itu, kepada semua stake holder, kami mohon masukan yang konstruksif, bahkan kritik demi perbaikan dan perbaikan pengelolaan pendidikan di lembaga yang kita cintai ini,” pungkas Kholid.
Tentang capaian hafalan (tahfidz) Al Quran siswa atau santri Al Ibrah, Direkrtur Yayasan Al Ibrah Supriadi, mengatakan, secara umum telah mampu mencapai target yang ditetapkan di masing-masing unit dan jenjang pendidikan yang dinaungi Yayasan Al Ibrah. Bahkan, sebagian di antaranya ada yang berhasil jauh melampaui target. Untuk siswa SMPIT Al Ibrah, misalnya, tiap tahun ada yang mampu menuntaskan hafal 30 juz.
“Tahun lalu, 4 anak didik kami yang di SMP telah berhasil mencapai hafalan 30 juz. Untuk tahun 2023 ini, paling tidak ada 6 siswa yang hafal 30 juz. Alhamdulillah, apa yang diimpikan para pendiri yayasan sejak awal pendirian untuk melahirkan generasi Qurani, sekarang bisa dirasakan hasilnya,” ujarnya. (sto)







