SURABAYA (radarjatim.id) – Calon wakil wali kota Surabaya Mujiaman Sukirno kembali melakukan safari politik ke pasar-pasar di Surabaya. Mantan Dirut PDAM Surya Sembada ini kali ini berkunjung ke pedagang Pasar Simo, Sukomanunggal, Surabaya, Selasa (15/9/2020).
Cawawali yang berpasangan dengan calon wali kota Machfud Arifin ini blusukan menampung aspirasi pedagang sekaligus berbagi masker untuk bercerita pengalaman bahayanya virus Covid-19.
Kehadiran Mujiaman juga disambut ibu-ibu yang tengah berbelanja. Mereka juga ingin berfoto dengan alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Namun, Mujiaman mengingatkan agar tetap foto dengan menjaga jarak dan memakai masker.
Baca Juga :
http://Jual Nama Risma, Pengamat: Pengikut itu Bukan Pioner
Salah satu yang dicatat Mujiaman, pedagang mengeluhkan pembeli di dalam Pasar Simo yang cenderung sepi dari biasanya. Banyak konsumen yang lebih sering membeli di pedagang yang tumpah di pinggir jalan Simo.
“Sudah hampir 10 tahun dagangan kami sepi. Malah belanja di pinggir jalan trotoar Simo,” ujar pria pedagang pakaian di dalam Pasar Simo.
Dari informasi yang dihimpun, pedagang yang berjualan di pinggir jalan Simo, setiap harinya mulai pukul 01.30 Wib dini hari hingga pukul 07.00 Wib pagi hari. Kemudian, mulai pukul 15.00 Wib hingga pukul 21.00 Wib.
Mujiaman mengatakan, kondisi Pasar Simo ternyata cukup memprihatinkan. Banyak lapak pedagang yang tidak terurus, karena ditinggal pedagangnya. Banyak pedagang yang berjualan di pinggir Jalan Simo.
“Persoalan pasar ini menjadi salah satu perhatian utama kami, pasangan Machfud Arifin-Mujiaman. Perlu ada perubahan untuk mengembangkan pasar dan benar-benar menjadi roda perekonomian masyarakat Surabaya,” urai Mujiaman.
Baca Juga : https://radarjatim.id/perindo-dukung-ma-mujiaman-parpol-non-parlemen-lain-segera-nyusul/
Sejauh ini, Mujiaman telah mengadakan berbagai kunjungan di Pasar seperti di Pasar Dukuh Pakis, Pasar Banyuurip dan pasar lainnya.
Hampir setiap hari, dirinya bersambang pasar. Pasalnya MA-Mujiaman ingin menjadikan pasar sebagai prioritas. Mujiaman mengatakan, dia mendapati hampir seluruh pasar kondisinya mati. Tapi justru di luarnya membludak. Tapi orang-orang yang punya hak, malah tidak bisa berjualan di dalam.
“Kami harap pasar-pasar dibangun dan ditata yang rapi, tersedia lahan untuk parkir, sehingga pedagang maupun pembeli sama-sama merasakan nyaman,” kata Mujiaman.
“Ini kondisi riil, beberapa pasar kondisinya sama. Kalau diberi kepercayaan, InsyaAllah pasar kita utamakan, kita harus bangun. Pasare rapi, nyambut gawene rakyat itu kebanyakan di pasar. Baik pedagangnya, pembelinya, semuanya makan di sini,” tuturnya.
Mujiaman bertekad menjadikan pasar sebagai tempat piknik nyaman bagi keluarga. Harus ada pasar di setiap kelurahan bahkan kampung.
Baca Juga: http://Sambang Pasar, Mujiaman: “Tak Cuma Taman, Pasar Kita Bangun dan Rawat”
“Pemerintah harus hadir membangun pasar. Harus ada terobosan. Saya yakin dengan APBD besar seperti Surabaya bisa terwujud,”pungkas dia. (Phaksy/red)







