SURABAYA (radarjatim.id) – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin-Mujiaman menegaskan komitmennya mendukung pemilu bermartabat dan sehat. Hal itu disampaikan dalam Deklarasi Kampanye Damai kedua Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya tahun 2020 yang digelar di kawasan terbuka, Hotel Singgasana, Surabaya, Sabtu (26/9/2020) sore.
Cak Machfud-sapaan akrabnya, juga memberikan dukungan dan doa kepada Ketua Umum KPU RI Arief Budiman agar segera pulih dari Covid-19. Dukungan diberikan mengingat, MA yang juga menjadi penyintas Covid-19 dan kini sudah pulih total dan beraktivitas sedia kala.
“Pada kesempatan ini, saya komitmen pada Pemilu bermartabat dan sehat, bukan hanya penyelenggaraan tapi juga penyelenggaranya juga sehat. Saya doakan komisioner KPU Surabaya selalu sehat dan Ketua KPU semoga lekas sehat, karena saya juga pernah kena covid, tapi Alhamdulillah saya sudah sehat. Kalau mau ajak lari saya, kecil, ayo mau ke mana, sepedaan, pingpong?“ ujar Machfud.
MA berjanji akan taat pada asas aturan pemilu, termasuk deklarasi komitmen KPU Kampanye Damai dan pakta integritas kampanye sesuai aturan protokol kesehatan Covid-19. Termasuk pula mematuhi Surat Edaran Kapolri yang sudah terpasang dan tersebar ke mana-mana terkait aturan protokol keamanan, pemakaian masker, jaga jarak dan tidak berkerumun.
“Saya tidak kampanye sekarang. Tapi Kami ini ingin pada Paslon nomor urut satu berdoa bersama, kenapa? Saya ingin berdoa mudah-mudahan tidak ada lagi di Surabaya orang yang tidur di kuburan dan masak di kuburan. Masih banyak yang tidak punya jamban mudah-mudahan segera punya. Jangan ada lagi Surabaha yang berumur 727 tahun masih banyak buang kotoran di sungai,” urai mantan Kapolda Jatim ini.
MA juga memohon pada KPU Surabaya dan masyarakat untuk memaksimalkan kehadiran pemilih. Dia juga berjanji tidak akan mencuri atau membeli suara.
“Saya berkomitmen berkampanye bermartabat untuk pemilih sehat. Saya minta seluruh komisioner KPU untuk galakkan pemilih untuk memaksimalkan yang namanya kehadiran para pemilih. Apalagi kali ini di situasi pandemi Covid-19. Surabaya tidak pernah lebih dari 60 persen, saya paham itu,”tegasnya.
“Saya pastikan saya tak akan rampok dan mencopet suara di Pemilu ini dan saya tak akan membakar atau menghilangkan C1,” pungkasnya. (Phaksy/Red)