BLITAR (RadarJatim.id) – Gerakan untuk menurunkan angka stunting oleh pemerintah pusat terus digencarkan. Bahkan Anggota Komisi IIII DPR RI juga ikut turun mengajak masyarakat sekitar Kecamatan Sananwetan Blitar untuk bersama-sama menurunkan angka stunting, menuju masyarakat berkualitas 20230.
Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi III DPR RI H. Artaria Dahlan, ST, SH, MH saat membuka sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Angka Stuting, yang merupakan program dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) pada (1/8/2023) di Gedung Kusumo Wicitro, Kec. Sananwetan, Blitar.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Biro SDM BKKBN Pusat Victor Hasiholan Siburian SE, M.Si dan Pembina Program KSPK BKKBN Jawa Timur, Yuni Dwi Tjadikijanto, SE serta jajaran terkait, termasuk tuan rumah.
Arteria Dahlan menjelaskan kalau program penurunan angka stunting merupakan program dari pusat, Program Presiden Joko Widodo agar anak-anak lahir harus dalam kondisi sehat, tidak boleh ada lagi stunting. Seperti yang telah dicanangkan bahwa, diharapkan tahun 2025 tidak ada lagi anak lahir stunting. Dengan harapan tahun 2030 Indonesia bisa menjadikan genarasi-generasinya yang berkualitas.
Ia katakan, oragnisasi terkecil di Indonesia kami memiliki cita-cita, bahwa setiap insan anak yang lahir dalam keluarga itu tidak boleh kekurangan vitamin. “Agar cita-cita ini tercapai, diharapkan usia menikah itu di atas 20 tahun wanita dan di atas 25 tahun pria. Mereka harus tahu kondisinya sehat dan siap untuk menikah, dan siap hamil,” katanya.

Sementara itu, Kepala Biro SDM BKKBN Pusat Victor Hasiholan Siburian juga menjelaskan tentang keluarga muda yang berkualitas merupakan kunci Indonesia emas. Oleh karea itu, pembangunan keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa. Tahun 2025 – 2035 merupakan fase puncak periode bonus demografi yang harus terus dikapitalisasi, untuk menuju keluarga sehat, produktif, dan berkualitas adalah Tujuan Program Bangga Kencana Menuju Indonesia Emas 2045 (100 Tahun Indonesia Merdeka).
“Maka dari itu, generasi milenial dan Post-Milenial adalah sasaran utama Program Bangga Kencana, sehingga pola komunikasi harus berubah. Program Bangga Kencana bukan semata-mata KB, namun membangun keluarga secara utuh dalam berbagai dimensinya. Persoalan Stunting masih menjadi problem bagi keluarga Indonesia, BKKBN bertanggungjawab untuk menyelesaikannya bersama-sama,” jelasnya.(mad)







