SURABAYA (RadarJatim.id) — Anggota Komisi IX DPR RI terus mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya stunting. Karena program tersebut sudah dicanangkan oleh Presiden Indonesia, dengan pelaksana BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), melalui sosialisasi program KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Bangga Kencana.
Proseinya dibuka oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Arzeti Bilbina,MAP yang membidanginya turut serta bergerak dan mengajak sekitar 210 warga Wonokromo, yang terdiri dari para kader dan Ibu-ibu Komunitas Olahraga Jatim untuk melakukan pencegahan stunting, Jumat (/8/2023) di Jl. Opak No. 40 Darmo Kec Wonokromo Surabaya.
Arzeti Bilbina sangat mengapresiasi BKKBN karena telah menjadi garda terdepan dalam mensukseskan, menurunkan program stunting, tetapi untuk tahun 2023 ini harus lebih kerja keras lagi, karena harus kerjasama dengan melibatkan masyarakat, merupakan tokoh figur yang bisa membatu menjadi kepanjangan tangan BKKBN. “Oleh karena itu kehadiran warga, utamanya ibu-ibu merupakan panggilan jiwa dalam pergerakan angka stunting khususnya di Sidoarjo,” ungkap Arzeti yang langsung dijawab setuju oleh peserta yang hadir.
Ia katakan, penyebab turunnya angka stunting adalah belum adanya kesadaran ibu-ibu untuk melakukan inisiasi dini. Memberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan tanpa ditambahkan makanan yang lain. Jadi selama 6 bulan, bayi harus murni diberi ASI saja. Sehingga penurunan angka stunting. “Yang tidak kalah pentingnya lagi adalah mencegah dan menginformasikan agar tidak melakukan pernikahan dini. Oleh karena itu, dalam prosesi pernikahan untuk langkah pertama yang harus disiapkan adalah mempersiapkan fisik, reproduksi dan kesehatannya. Khususnya bagi si perempuan,” jelas Politisi PKB ini.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut sebagai pemateri, Puji Prihatiningsih S. Psi. MM selaku Kepala Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana BKKBN Pusat, Sukamto, SE,M.Si dan Pembina Program Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Prov Jatim, Dr. Atiek Tri Arini, M.Kes Kabid Dalduk KBKS (Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera).
Puji Prihatiningsih juga menambahkan tentang bagaimana upaya pencegahan stunting pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), yaitu masa sejak anak masih dalam kadung hingga berusia dua tahun. Karena masa tersebut merupakan periode emas bagi perkembangan otak.
Adapun langkah-langkah pola asuh pada 1000 HPK, yaitu dengan makan lebih banyak dengan lauk pauk yang beraneka ragam. “Konsumsi sayur dan buah untuk penuhi gizi janin dan diawal selama masa kehamilan. Dan untuk tidak merokok, hindari minuman bersoda dan mengandung alkohol,” tamah Puji Prihatiningsih.(mad)







