SURABAYA (radarjatim.id) – Pemkot Surabaya memastikan, Car Free Day (CFD) di kota ini masih ditiadakan hingga tahun 2021 mendatang. Kebijakan ini diambil terkait dengan perkembangan situasi pandemi Covid-19 yang belum kondusif.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi, mengatakan, salah satu pertimbangan ditiadakannya kegiatan CFD, karena masa pandemi yang belum berakhir. Selain itu, pelaksanaan CFD di tengah kontestasi politik Pilwali Surabaya 2020 dikhawatirkan juga akan disalahgunakan sebagai kegiatan kampanye politik.
Seperti diketahui, Pilwali diagendakan digelar 9 Desember 2020 mendatang. Karena itu, kegiatan CFD di Surabaya pun diputuskan break hingga tahun depan.
“Berbarengan Pilwali Surabaya, CFD juga khawatirnya disalahgunakan untuk kegiatan massa politik,” tegas Eko saat ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (21/09/2020).
Eko menambahkan, kegiatan CFD dikhawatirkan menimbulkan banyak kerumunan orang, sehingga rentan dengan penyebaran virus. Apalagi, status Surabaya sudah menjadi zona oranye Covid-19.
“Tentu kita tidak boleh abai. Kita tentu nggak maukan status hitam kembali terjadi. Maka, kita hentikan dahulu kegiatan CFD di Taman Bungkul,” tegasnya.
Eko Agus menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, termasuk pihak kepolisian agar tidak ada kerumunan di area Taman Bungkul atau spot lain yang biasa menjadi lokasi CFD.
“Jadi, demi menjaga kesehatan masyarakat, kami minta petugas gabungan stop kegiatan CFD. Kita sepakat tetap physical distancing dan wajib bermasker,” ungkapnya. (Phaksy/Red)







