SURABAYA (RadarJatim.id) — Ujian skripsi STIAMAK Barunawati Surabaya tahun 2023 benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Selain harus melalui ujian proposal dan lolos cek plagiasi (turnitin), waktu ujian juga lebih panjang.
Segenap dosen pembimbing dengan institusi bersepakat, bahwa mahasiswa program skripsi harus tuntas dan lulus S1 tidak lebih dari 4 tahun. Upaya maksimalnya, bimbingan diperkuat dengan layanan jam ekstra. Hal yang sama juga dilakukan pada petugas perpustakaan yang melakukan cek plagiasi (turnitin).
Ujian skripsi pun harus kejar waktu, dan pada Jumat (9/9/2023) seluruh dosen penguji bekerja keras menguji mulai pukul 10.00 sampai pukul 20.10 WIB.
Ciri khas skripsi STIAMAK Barunawati Surabaya adalah “rasa pelabuhan”. Artinya, materi skripsi sebagian besar bersumber dari kegiatan bisnis di pelabuhan. Di antaranya, pelayaran (shipping line), bongkar muat (stevedoring), jasa dokumen kepabeanan ekspor-impor (forwarding), angkutan darat (trucking) dan bisnis terkait lainnya.
“Skripsi mahasiswa STIAMAK memiliki ciri khusus, isinya sebagian besar merupakan kegiatan bisnis pelabuhan,” kata Kepala Humas STIAMAK Barunawati Surabaya, Drs Moh. Fail, MAg.
Perguruan tinggi dengan Prodi S1 Ilmu Administrasi Bisnis tersebut sebagian besar mahasiswanya adalah pekerja di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Seperti di Pelindo Regional 3, Terminal Petikemas Surabaya, Terminal Teluk Lamong, BJTI PORT, Pelindo Daya Sejahtera, Pelindo Marine Service, kawasan industri dan pelabuhan internasional JIIPE Manyar Gresik, perusahaan ekspedisi dan lainnya. (fai)







