SIDOARJO (RadarJatim.id) — Masing meningkatnya angka stunting di wilayah Kabupaten Sidoarjo. BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang menjadi garda terdedapan dalam pencegahaan terjadinya stunting, kini turun langsung di Desa Kedung Sugo Kecamatan Prambon Sidoarjo.
Tutunnya BKKBN Pusat adalah sekaligus untuk mensosialisasikan program KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, yang dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Arzeti Bilbina, M.A.P pada (15/9/2023) malam di Balai Desa Kedung Sugo, Kec. Prambon Sidoarjo.
Sekitar 210 warga masyarakat, kader PKK dan juga para kader KB yang hadir dalam kesempatan tersebut, dengan pemateri Soetroningsih S. Sos, M. Si selaku Kepala Biro Keuangan dan Pegelolakan Barang Milik Negara. Dra. Maria Ernawati, MM selaku Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jatim dan Rachmat Satrijawan M.HP selaku Kabid KB Kabupaten Sidoarjo.
Dalam sambutan pembukaannya, Arzeti Bilbina dari Politisi PKB ini tidak segan-segan selalu mengajak warga, utamanya ibu-ibu dan remaja putri yang akan menjadi calon pengantin untuk memeriksakan kesehatannya sebelum menikah. Karena hasil periksa itu akan diketahui kualitas kesiapan kandungan dan benar-benar sehat.
Sehingga siap untuk hamil, dan nantinya akan melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas tidak terjadi stunting. “Itulah salah satunya cara untuk mencegah terjadinya stunting di Sidoarjo, disamping juga harus dicukupi nutrisinya,” jelasnya.

Menurutnnya, tidak cukup sampai di situ, usai melahirkan banyinya pun juga harus diberikan perhatian. “Bayi harus diberikan asi murni selama enam bulan, hanya asi saja, karena asi itu sangat menyehatkan. Setelah enam bulan baru bisa diberikan makanan tambahan yang lain,” katanya.
Sementara itu, Soetroningsih menjelaskan tentang apa itu stunting ? Ia jelaskan kalau stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. “Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak,” jelasnya.
Ia juga memberikan penjelasan tentang pencegahannya, yakni harus memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan. Memantau perkembangan anak dan membawa ke Posyandu secara berkala. Mengkonsumsi secara rutin Tablet Tambah Darah (TTD). “Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan,” jelas Soetroningsih.(mad)







