SURABAYA (RadarJatim.id) — BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) terus keliling berupaya untuk melakukan penurunan angka stunting. Mensosialisasikan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI kepada ratusan warga Morokrembangan Surabaya.
Sosialisasi tersebut, diharapkan untuk mewujudkan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045 mendatang. Prosesi dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Arzeti Bilbina, M.A.P dengan menghadirkan pemateri Wahidah P.S. Sos, M.Si selaku Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN RI, Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M. Sc sebagai Sekretaris BKKBN Prov Jatim, juga Atiek Tri Arini M.Kes Kepala Bidang Dalduk KB KS DP3APPKB Surabaya, pada (17/9/2023) di Balai RW 07 Morokrembangan, Kec. Krembangan Surabaya.
Di hadapan sekitar 220 warga setempat, diantaranya para Kader KB, PKK serta warga Morokrembangan Surabaya. Menurut Arzeti banyak hal yang bisa untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya adalah kebiasaan untuk memberikan vitamin tambahan kepada remaja putri masih banyak yang tidak melakukan. Apalagi waktu remaja saat menjalani waktu haid, vitamin penambah darah itu sangat diperlukan sekali.
Ia katakan, bila terjadi angka stunting mengalami kenaikan, itu disebabkan karena anak-anak remaja kita, ketika diberikan vitamin itu tidak mengkonsumsinya dengan baik, dengan rutin. Oleh karena itu, saya meminta kepada ibu-ibu, serta para kader yang merupakan corong garda terdepan. “Saya harap informasikan vitamin itu dengan baik dan benar, karena minum vitamin itu akan membantu pertumbuhan dengan baik,” harap Politisi PKB ini.

Menurut Nyigit Wudi Amini kalau stunting atau biasa disebut anak pendek, merupakan kondisi kurang gizi kronis yang mulai terjadi sejak masa prenatal (janin berada di rahim ibu), dan baru terlihat ketika anak berusia dua tahun. “Stunting utamanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang didapatkan anak pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan),” jelasnya.(mad)







