SURABAYA (RadarJatim.id) — BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) mendapatkan mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam mengajak masyarakat untuk terus menerus mengurangi angka stunting.
Salah satu programnya adalah KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX DPR RI, yang pada (22/9/2023) disosialisasikan kepada ratusan warga Wonorejo, yang terdiri para ibu rumah tangga, kader KB dan Kader PKK. Tepatnya ditempatkan di Balai RW 3 Wonorejo 1 Surabaya.
Kegiatan tersebut dibuka terlebih dahulu oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Arzeti Bilbina, M.A.P dari politisi PKB. Hadir sebagai pemateri Waluyo Ajeng Mustikowati, S.St MM selaku Pembina Program KB dari BKKBN Jawa Timur, Nurul Habibah Umar, S.St M. PSDM sebagai Penata Kependudukan dan KB Ahli Muda dari OPD KB Surabaya.
Arzeti Bilbina juga mengajak para Cantin (Calon Pengantin) agar memeriksakan kesehatan dirinya terlebih dahulu sebelum menjalani pernikahan, khususnya bagi Cantin remaja putri. Untuk mencegah adanya stunting, agar tidak terus meningkat.

Menurutnya, mengapa para Cantin harus periksakan kesehatannya dahulu sebelum menjalankan pernikahan, karena hasil periksa itu akan diketahui kualitas kesiapan kandungan dan benar-benar sehat. Sehingga siap untuk hamil, dan nantinya akan melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas tidak terjadi stunting. “Itulah salah satunya cara untuk mencegah terjadinya stunting, disamping itu juga harus dicukupi nutrisinya,” jelasnya.
Menurut Waluyo Ajeng Mustikowati salah satu naiknya angka stunting adalah masih rendahnya remaja putri saat mendapatkan tambahan minuman vitamin. “Mereka hanya sedikit sekali yang mau mengkonsumsi vitamin-vitamin tambahan dari waktu haid dari pemerintah,” jelasnya.
Lanjutnya, selain itu foktor sanitasi, juga masih adanya masalah nikah muda, atau yang lebih dikenal dengan pernikahan dini. Karena pernikahan dini remaja putri yang usianya kurang 21 tahun akan mengalami kesulitan waktu melahirkan, sehingga akan berpengaruh terhadap stunting. “Tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), serta memberikan asupan gizi yang baik usai melahirkan,” jelasnya.(mad)







