GRESIK (RadarJatim.id) — Sekolah Menengah Kejuruan Manbaul Ulum (SMK MU) Kebomas, Gresik, Jawa Timur menggelar debat kandidat ketua OSIS periode 2023-2024. Kegiatan ini sekaligus mengimplementasikan profil Pelajar Pancasila untuk mengembangkan aspek demokrasi.
Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS pasangan calon (Paslon) 1 adalah Rizkha Emilia dan M. Risqi Raditya Fasha. Visi yang diusung adalah, mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimiliki setiap siswa berdasarkan minat dan bakat peserta didik. Sementara misinya, mengikutsertakan para siswa berpotensi pada perlombaan akademik dan non-akademik antarsekolah hingga tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan Paslon Ketua dan Wakil Ketua 2 adalah Fachriza Aditya Rahman dan Ubaidillah. Visi Paslon ini, menjadikan siswa dan siswi SMK Manbaul Ulum kreatif, inovatif, produktif, berkarakter, dan bertanggung jawab dengan berlandaskan Pancasila.
Sementara misi yang diemban:
- menumbuhakn keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME;
- menanamkan sikap disiplin dan bertanggung jawab pada setiap siswa siswi SMK Manbaul Ulum;
- mengembangkan kreativitas, produktivitas dalam kegiatan belajar mengajar;
- mengembangkan dan meningkatkan potensi siswa dalam segala bidang, baik dalam bidang akademik maupun bidang non-akademik.
Keduanya dinilai memiliki visi dan misi yang baik dan relevan untuk kebutuhan di lingkungan SMK Manbaul Ulum Kebomas. Dalam gelaran “Debat Kandidat” kali ini dihadiri langsung oleh Kepala SMK Manbaul Ulum, Waka Kesiswaan, dan 3 panelis yang berasal dari guru-guru yang berpengalaman di bidang organisasi.
Dalam sambutan pengarahannya, Kepala SMK MU Drs Mudairin, MPd menyampaikan, dalam memilih calon yang harus dipertimbangkan adalah karakter moral, yaitu kejujuran, ketakwaan, sopan-santun dan tatakrama, serta karakter. Selain itu, juga kinerja, seperti pekerja keras, tangguh, tuntas, ulet, dan rajin.
“Jangan pilih calon yang memberikan sesuatu. Itu namanya suap dan mereka yang memberi dan yang menerima suap sama-sama berdosa,” pesan Kasek Mudairin.
Pesan itu disampaikan sebagai implementasi pelaksanaan demokrasi sebagaimana diamanatkan dalam profil pelajar Pancasila yang perlu dipahami dan diterapkan oleh para siswa dalam berorganisasi. Sebagai pemilih, lanjutnya, siswa harus cerdas dan mengedepankan hati nurani dalam menentukan pilihan.
“Sebagai warga negara, kita juga akan menghadapi praktik berdemokrasi tahun 2024 untuk mengikuti pemilu dengan memilih presiden dan wakilnya, juga anggota DPD dan DPR/DPRD,” ujarnya. (sto)







