TULUNGAGUNG (RadarJatim.id) — Prosentasi angka stunting di wilayah Tulungagung sudah mencapai angka sekitar 14 persen. Oleh sebab itu masyarakat terus diedukasi, dipahamkan tentang bagaimana pencegahan stunting. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
Harapan tersebut dibahas bersama dalam Sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Bangga Kecana dan Percepatan Penurunan Angka Stunting, yang dibuka oleh Anggota Komisi III DPR RI H. Arteria Dahlah, ST, SH, MH pada (22/10/2023) di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Dengan menghadirkan para pemateri dari petugas instasi terkait, diantaranya Wahidah P.S, S.Sos, M.Si selaku Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN Pusat, Toma Afriandi, SH, M.Si selaku Ketua Tim Kerja Sama Kependudukan serta Drs. Suparni, MM selaku Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Tulungagung.

Menurutnya, Arteria Dahlan kalau program penurunan angka stunting merupakan program dari pusat, Program Presiden Joko Widodo agar anak-anak lahir harus dalam kondisi sehat, tidak boleh ada lagi stunting. Seperti yang telah dicanangkan bahwa, diharapkan tahun 2025 tidak ada lagi anak lahir stunting. Dengan harapan tahun 2030 Indonesia bisa menjadikan genarasi-generasinya yang berkualitas.
Ia katakan, oragnisasi terkecil di Indonesia kami memiliki cita-cita, bahwa setiap insan anak yang lahir dalam keluarga itu tidak boleh kekurangan vitamin. “Agar cita-cita ini tercapai, diharapkan usia menikah itu di atas 20 tahun wanita dan di atas 25 tahun pria. Mereka harus tahu kondisinya sehat dan siap untuk menikah, dan siap hamil,” katanya.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPP dan PA) Suparni, juga berharap dengan adanya agenda ini, para peserta juga dapat menyebarkan pengetahuannya kepada masyarakat di sekitarnya.
“Dengan saling memberitahu pentingnya pola pengasuhan dalam masa 1000 HPK, kami yakin target pemerintah untuk menurunkan angka stunting di bawah 14 persen segera tercapai. Mudah-mudahan Tulungagung mencapai target 14 persen,” harap Suparni.(hum.mad)







