SIDOARJO (RadarJatim.id) — SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo menerima kunjungan Konsulat Jenderal (Konjend) Australia Surabaya, pada kegiatan gelar karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di Aula SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, pada Rabu (1/11/2023) siang.
Kunjungan Konjend Australia Surabaya Fiona Hoggart disambut langsung oleh Ketua Yayasan Purnama yang menaungi SMK Sepuluh Nopember, Hj. Misti Hariasih, SE MM bersama Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo Ratih Wulansari, S.Si M. M.Pd sekaligus disambut dengan tarian dan tim karawitan, sehingga nuansa budaya Indonesia sangat kuat sekali dalam penyambutan tersebut.

Ratih Wulansari, menyampaikan sangat bangga sekali karena sekolahnya bisa dikunjungi oleh Konsulat Jenderal Australia Surabaya. Hal itu akan menjadi motivasi lebih bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juga tentunya siswa bisa meningkatkan skillnya, terlebih lagi ada dua guru yaitu Citra Riptianingtyas, S.Farm., Apt., Gr, dan Luky Paramita Hayu, S.Si., Gr yang lolos program Bridge untuk pertukaran guru ke Australia.
Fiona Hoggart juga mengaku takjub dengan kreativitas SMK Sepuluh Nopember, karena melihat gelar karya P5 siswa-siswi yang dipamerkan. Selain itu kegiatan tersebut bertujuan untuk menjalin kemitraan yang melibatkan guru melalui program Bridge Australia-Indonesia dan mensosialisasikan agar guru-guru bisa mencoba dan bisa mendapatkan pengalaman antar negara tersebut.
“Warga SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo harus bangga, karena tidak semua sekolah bisa terpilih mengikuti program Bridge dan mengirimkan gurunya untuk program pertukaran, dari kegiatan tersebut, diharapkan nanti guru yang mengikuti program kemitraan bisa menularkan pengalamannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia,” jelas Fiona Hoggart.

Sementara itu, siswi Nisrina Adzraa Zakyya dari kelas X ATLM mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut, karena jarang sekali sekolah bisa dikunjungi oleh Konsulat Jenderal dari luar negeri. “Dari penjelasan Ibu Fiona Hoggart tadi sangat menjadi motivasi yang menawarkan program pertukaran antar Negara,” akunnya.
“Meskipun untuk saat ini hanya masih program pertukaran guru, tidak menutup kemungkinan nanti juga ada program pertukaran antar siswa, sehingga bisa menjadi bekal untuk persiapan agar ketika kesempatan ada maka tinggal mengikutinya dengan baik,” harapnya.(mad)







