SURABAYA (radarjatim.id) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya tengah memeriksa laporan dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) terkait ditemukannya 1.040 pemilih ganda di Pilwali Surabaya 2020.
Ketua Bawaslu Kota Surabaya, Muhammad Agil, menjelaskan, ada 1.040 data ganda, baik nama lengkap juga data alamat pemilih. Jumlah ini tersebar dari setiap kecamatan yang ada di Surabaya.
“Jadi data pemilih ganda ini sebaran di seluruh Surabaya. Dari angkanya, setiap kecamatan ada yang pemilih ganda, tapi jumlahnya berbeda. Misalnya, Rahmat di TPS 21 ada dua data Rahmat yang sama,” kata Muhammad Agil Akbar di Surabaya, Kamis (01/10/2020).
Menanggapi jumlah pemilih ganda, lanjut Agil, Bawaslu belum mengetahui jumlah pastinya. Bawaslu masih menginvestigasi terkait laporan dari Panwascam tersebut. Temuan pemilih ganda sebanyak 1.040 nama, besar kemungkinan bisa bertambah.
“Kita akan menghitung lagi secara keseluruhan. Masih belum selesai kami rekap. Kami juga ingin segera clear untuk disampaikan ke publik,” tambahnya.
Agil menyatakan, belum menyimpulkan temuan data ganda ini akibat kesalahan teknis ataupun disengaja. Namun, ada kemungkinan input nama ganda karena faktor human error.
“Untuk penyebabnya entahlah. Bisa banyak faktor dari PPK dan PPS. Makanya kita tidak bisa menyimpulkan sekarang. Prinsipnya, kami telah menemukan, bahwa dalam proses input data ada yang ganda,” urainya.
Meski demikian, Bawaslu segera menyarankan perbaikan dahulu agar tidak ada pelanggaran administrasi. Selain itu, nama ganda dikhawatirkan akan berpengaruh pada ketersediaan logistik surat suara.
“Kami akan minta perbaikan dari Panwascam, saran ke PPK baru diajukan dihapus dan untuk diperbaiki data pemilih ganda itu dikembalikan seperti apa adanya. Nanti juga agar tidak sia-sia jumlah surat suara yang disiapkan KPU,” tutupnya. (Phaksy/Red)







