SIDOARJO (RadarJatim.id) — Ratusan warga Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo khususnya wilayah RT 18 RW 4 sangat antusiasi mengikuti sosialisasi tentang pencegahan stunting sesi ke dua, pada Senin (22/1/2024) siang. Sebelumnya sesi pertama juga dilakukan hal yang sama pada pukul 8.00 wib juga di tempat yang sama pula, namun beda peserta.
Pada sesi kedua walaupun diterpa terik matahari, tepatnya pukul 12.30 wib sesuai undangan sebanyak 180 warga, yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB, Kader Lansia dan juga Kaser Balita serta ibu-ibu rumah tangga lainnya. Namun yang hadir lebih dari perkiraan, sehingga panitia harus sibuk menambah kursi, yang dominan di hadir para ibu-ibu tersebut.
Kegiatan Sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Bangga Kencana Bersama Mitra Komisi IX DPR RI yang merupakan program BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) tersebut dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj Arzeti Bilbina, M.A.P dengan menghadirkan pemateri dari Bidang KB BKKBN Jawa Timut Dr. Palupi Sesotyowati, M.Kes dan Kabid KB Kabupaten Sidoarjo Racmad Satriawarman, diawali sambutan selamat datang oleh Ibu RW 4, Nanik.
Dalam paparannya, Palupi Sesotyowati langsung menjelaskan kepada ibu-ibu tentang apa itu stunting ? Ia jelaskan kalau stunting itu adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Ia juga menjelaskan tetang stunting dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak dan fisik balita, cenderung balita sulit mencapai prestasinya kelak. Juga lebih rentan terhadap penyakit, saat dewasa nanti juga mudah mengalami penyakit jantung, diabetes dan yang lainnya. “Oleh sebab itu kami mengajak untuk melakukan pencegahan sejak dini,” ajaknya.
Ditambahkan oleh Kabid KB Sidoarjo Rachmad Satriawarman bahwa remaja putri di wilayah Sidoarjo ini juga sangat malas untuk minum tablet penambah darah, hanya sekitar 14 persen yang mau.
“Begitu juga para remaja putri tiga bulan sebelum menikah harus periksa kesehatannya. “Sehingga, nanti apabila kekurangan gizi segera bisa diatasi. Bahkan saat hamil juga harus periksa kesehatannya minimal 6 kali,” jelasnya.(mad)







