BANYUWANGI, – Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila mendesak KPU Banyuwangi mengevaluasi calon penyelenggara Pemilu yang bermasalah.
Siapa calon penyelenggara Pemilu bermasalah saat gelaran pesta demokrasi lima tahunan 14 Februari 2024 dan kini mendaftar lagi sebagai calon anggota PPK maupun calon anggota PPS. Hasil pantauannya selaku anggota DPRD Banyuwangi malah ada yang sudah lolos 15 besar.
“Kita melihat dalam 10 besar apakah mereka yang bermasalah lolos atau tidak. Harapan kami kemarin yang pernah melanggar etik di dalam penyelenggaraan pemilu bisa dievaluasi,” tutur Marifatul Kamila.
Jika KPU Banyuwangi tetap meloloskan, lanjut Marifatul Kamila, DPRD Banyuwangi akan memanggil komisioner KPU.
“Apa dasarnya KPU Banyuwangi, padahal itu sudah betul-betul mencederai pemilu kita kemarin,” tambah politisi Partai Golkar.
Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sudah dimulai, salah satunya telah menggelar proses rekrutmen calon anggota PPK dan PPS.
“Kemarin sudah berjalan untuk perekrutan calon anggota PPK dan PPS, bahkan sudah wawancara dan ada yang lolos sampai 15 besar. Kami menunggu yang 10 besar sampai nanti terpilih 5 besar,” terang Wakil Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi.
Rekrutmen calon anggota PPK maupun calon anggota PPS menjadi tugas komisioner KPU Banyuwangi yang lama dan masa tugasnya akan segera berakhir.
Saat Pilkada Serentak 2024 digelar 27 November 2024 nanti komisioner KPU Banyuwangi yang bertugas adalah wajah – wajah baru.
Terdapat perbedaan rekrutmen antara KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Untuk Bawaslu bisa dilakukan assesmen dengan beberapa kriteria tertentu dan evaluasi. Tetapi di KPU untuk PPK dan PPS ada rekrutmen baru.***







