SURABAYA (RadarJatim.id) Calon Wakil Walikota Surabaya, Mujiaman fokus untuk menata ruang yang ada di Kelurahan Ampel. Sebab, wilayah tersebut tidak layak atau kurang memenuhi syarat dalam hal rumah layak huni.
Memang, masalah hunian di Surabaya menjadi problem yang belum terselesaikan. Seperti di Ampel, masih banyak warga yang membuang hajatnya di selokan sehingga menimbulkan aroma tak sedap untuk pengunjung.
“Permasalahan klasik tidak bisa mendapatkan bantuan pemerintah karena status tanahnya bermacam-macam mulai dari hak milik, surat ijo tidak boleh menjadi alasan untuk menjadikan wilayah layak huni,” ujar Mujiaman di Posko Kemenangan Machfud Arifin Center, Kamis (5/11/2020).
Menurut mantan Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada Surabaya masalah hunian masyarakat ini harus segera diselesaikan mengingat makin meningkatnya penduduk Surabaya.
“Masih banyak saudara kita yang masih tinggal tempat kumuh dengan lingkungan yang tidak layak. Kita harus segera mengatasi masalah hunian ini karena semakin kita terlambat menyelesaikan akan semakin tambah penderitaan masyarakat,” terangnya.
Maka dari itu, Machfud Arifin-Mujiaman berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan warga yang belum memiliki rumah dan tidak layak huni ini sebagai prioritas dengan cara membuat bangunan vertikal untuk menampung seluruh warga.
Nantinya, kita akan membangun rumah-rumah yang memiliki luas 15-25 meter persegi yang disusun ke atas. Itu membuat space ruangan lebih banyak untuk tempat tinggal masyarakat.
“Kita harus susun ke atas, misalkan 25 meter persegi jadi nantinya mereka punya luas 50 meter persegi, ditambah ruangnya sehat,” tutur Mujiaman.
Kemudian, ruang yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk daya dukung pengelolaan limbah, taman bersama, taman bermain dan kelengkapan sosial lainnya.
“Tidak hanya memberikan rumah layak yang huni, tapi juga ruang-ruang yang tersisa dapat kita manfaatkan untuk fasilitas umum,” tuturnya.
Alumbu ITS itu menyatakan, bahwa masyarakat harus berpikir bagaimana caranya Kota Surabaya supaya naik kelas. Oleh sebab itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk menata kota dengan sebijak mungkin.
“Kita perlu memahami, bagaimana cara Kota Surabaya berubah naik levelnya. Jangan Mengira saat ini kita dalam keadaan baik-baik saja,” pungkasnya. (RJ/Red)







