SURABAYA (RadarJatim.id) – Suhu politik terkait Pilwali Surabaya 2020 semakin panas. Terbaru, muncul kabar pembelotan sekelompok orang yang mengaku sebagai kader Partai Nasdem yang kecewa, kemudian membelot dan mengalihkan dukungannya ke Paslon yang lain.
Bermula dari Suherman yang mengklaim dirinya sebagai Ketua DPC Nasdem Tandes. Dia menyatakan, ada 14 DPC atau pengurus tingkat kecamatan menyatakan sikap dukungan ke pasangan calon (Paslon) nomor urut 1. Padahal dalam kontestasi Pilkada Surabaya, Partai Nasdem mengusung Paslon Machfud-Mujiaman beserta tujuh partai politik lainnya. Sedangkan, paslon Eri – Armuji secara resmi hanya diusung PDI Perjuangan dan PSI.
Dia mengaku, dukungan itu diberikan kepada Eri-Armuji, karena selama ini merasa tidak diajak koordinasi oleh struktur Nasdem. Khususnya, koordinasi terkait pemenangan Paslon Machfud-Mujiaman.
Suherman menegaskan, 14 DPC Nasdem yang mengambil sikap mendukung duet mantan Kepala Bappeko dan Ketua DPRD Kota Surabaya, siap menerima konsekuensi dari partai atas sikapnya.
“Kami 14 DPC NasDem sudah bulat tekad siap memenangkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji. Kami siap menerima segala konsekuensi. Bukan tidak beralasan, langkah ini sebagai bentuk protes karena perlakuan semena-mena dan tidak menghargai perjalanan kami selama 5 tahun terakhir,” tegasnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua DPD Nasdem Surabaya, Robert Simangunsong menegaskan, bahwa Suherman dan 13 Ketua DPC yang menyatakan sikap dukungan ke Eri-Armuji bukan lagi bagian dari struktural partai. Dia menyebut mereka bukan lagi pengurus.
Menurut Robert, kepengurusan sudah diganti sejak 15 Juli lalu. Ketua DPC Nasdem Tandes sekarang ini dijabat Hendro Mudjianto.
“Itu bukan DPC kita, sudah (ganti). SK DPC yang baru itu sudah ada tanggal 15 Juli. Mereka bukan pengurus, itu penipu itu semua,” tegas Robert.
Dia menyampaikan bahwa Nasdem Surabaya 100 persen mendukung paslon nomor urut 2. Pernyataan sikap yang mengklaim dirinya pengurus Nasdem hanyalah upaya menggoyang internal partai.
Pihaknya pun berencana membawa klaim tersebut ke jalur hukum. Karena mengaku pengurus padahal sudah bukan.
“Akan kita proses secara hukum itu,” ucapnya.
Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim, Vinsensius Awey, menilai kejadian ini hanyalah dinamika politik. Menurutnya, riak-riak kecil itu tidak akan berdampak apa pun. Sampai detik ini kader-kader dan seluruh jajaran struktur DPC maupun DPD Nasdem Surabaya masih solid.
“Masih allout kami di lapangan terus menerus membangun dukungan suara di masyarakat bagi pasangan MAJU (Machfud-Mujiaman),” urai dia.
Menurut Awey, segelintir orang yang membuat gejolak itu memang dulu pernah berjuang bersama Nasdem. Namun, kini mereka memilih jalur perjuangan sendiri. Dia menekankan, Nasdem Surabaya di bawah kepemimpinan Robert masih solid.
“Kader Nasdem surabaya masih solid dalam garis perjuangan partai dan tunduk pada keputusan Ketum,” pungkasnya. (Phaksy/Red)







