GRESIK (RadarJatim.id) – PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangitan (UP) Gresik menaruh perhatian khusus terhadap proses belajar anak-anak jalanan (Anjal) tinggal di kawasan Terminal Gubernur Suryo Gresik. Diharapkan, kepedulian yang diakomodasikan lewat program CSR (Corporate Social Responsibility) ini mampu mengantar mereka meraih cita-cita yang didambakan.
Selama masa pandemi ini, mereka biasa mengikuti bimbingan belajar (Bimbel) secara gratis dari aktivis sosial, karena pembelajaran dalam jaringan (daring/online) pun belum bisa mereka ikuti karena keterbatasan sarana. Pelaksanaan Bimbel dengan program utama: baca, tulis, dan berhitung (calistung) itu tiap Selasa dan Sabtu sore.
Kepedulian PJB Up Gresik dilakukan setelah mengetahui secara langsung kondisi Anjal dan keluarganya. Melihat kondisi mereka di lapangan, anak perusahaan PT PLN ini merasa terpanggil untuk meringankan beban, terutama terhadap proses pembelajaran. Karena itu, lewat program CSR-nya, PJB akan men-support Bimbel Anjal ini.
“Begitu melihat dan ngobrol langsung dengan siswa Bimbel anak jalanan, termasuk ngobrol dengan orang tua siswa, saya merasa trenyuh dan pengin ikut hadir di tengah tengah anak jalanan yang lagi belajar,” ujar Manajer Keuangan dan Administrasi PJB UP Gresik, Eko Setyawan, Rabu (18/11/2020).
Dikatakan, melalui program CSR yang dikelola, PJB sangat mendukung proses belajar untuk anak-anak jalanan ini. Karena itu beberapa sarana pendukung, di antaranya penyediaan tempat untuk belajar yang layak, perpustakaan dilengkapi aneka buku, komputer, dan termasuk jaringan Wifi disiapkan. Bahkan, pihaknya juga siap tenaga pendamping jika diperlukan.
Berdasarkan hasil ngobrolnya dengan Anjal, Eko mengatakan, mereka sebenarnya mempunyai cita-cita besar yang luar biasa untuk menjadi pribadi yang matang dan ingin menjadi lebih baik ketimbang orang tua mereka saat ini.
“Ada yang menginginkan menjadi petugas PMK. Ada yang ingin jadi TNI. Ada yang ingin jadi Polisi, dan banyak lagi,” tandas Eko.
Pekan lalu, Penanggung Jawab Program CSR PJB UP Gresik, Mohammad Saleh juga melakukan kunjungan lapangan di bedak-bedak Anjal dan orang tuanya di Terminal Gubernur Suryo. Sebagai rasa simpati dan empati kepada Anjal dan orang tuanya yang sehari-hari beraktivitas sebagai pengemis atau pengamen, PJB UP Gresik memberikan paket sembako dan perlengkapan mandi.
”Kita kalau melihat mereka, harusnya bersyukur karena tidak sampai mengalamai seperti itu. Wujud dari rasa syukur itu, dengan berbagi untuk kebutuhan pokok mereka dan sarana penunjang kesehatan, seperti sabun mandi, sampo, alat gosok gigi dan lain-lain,” ujar Saleh.
Salah satu orang tua siswa yang ikut Bimbel Anjal, Sutinah, tak kuasa menahan rasa sukur dan bangganya. Itu ia luapkan karena masih ada pihak yang peduli dan membantu orang pinggiran seperti dirinya dan sejumlah keluarga yang bernasib relatif sama, yakni serba kekurangan. Karena itu, sehari-hari mereka hanya bisa mengemis atau mengamen di sekitar terminal.
“Setelah datang dari ngamen atau ngemis, saya lihat anak saya pegang HP, yang katanya mengerjakan tugas. Saya tidak bisa mendampingi belajarnya karena tidak ngerti gitu-gitu (aplikasi pembelajaran di HP, Red). Terima kasih anak saya dibimbing di sini,” katanya seraya menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu anak-anak jalanan dalam proses belajar. (rj2/Red)







