SURABAYA (RadarJatim.id) Paslon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman terus unggul atas pesaingnya yakni pasangan Eri-Armuji. Bahkan, saat debat kedua Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin-Mujiaman menyantap habis pertanyaan yang dilontarkan oleh panelis dan pasangan lain.
Satu persatu pertanyaan dijawab dengan baik dan santai oleh pasangan Machfud Arifin-Mujiaman. Pasangan yang dikenal peduli ini juga menunjukkan kekompakannya dengan saling bergantian menjawab pertanyaan.
Hal ini menjadi penilaian para pengamat politik Kota Surabaya yang menyatakan jika Machfud Arifin-Mujiaman kembali unggul di acara debat ke-2 Pilwali Surabaya 2020.
“Jelas unggul paslon nomor 2, mereka bisa menjawab semua dengan tenang dan sabar. Bahkan Machfud Arifin-Mujiaman menaggapi dengan data-data pemkot maupun nasional juga, dan diperkuat oleh fakta di lapangan jawabannya,” ungkap salah satu pengamat terkemuka Kota Surabaya, Prof Kacung Marijan.
Lebih lanjut, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga ini mengatakan paslon yang dikenal peduli Machfud Arifin-Mujiaman juga menjawab tantangan pemerintahan Kota Surabaya selanjutnya. Tantangan tersebut adalah pengangguran yang ada di Kota Surbaya.
Sebagaimana diketahui, selama pandemi virus covid-19 berlangsung, angka pengangguran di Indonesia terus meningkat. Tidak terkecuali untuk Kota Surabaya.
Hingga saat ini, BPS Surabaya mengungkapkan angka pengangguran mengalami kenaikan hingga 26 persen. Dengan kata lain, terdapat 151 ribu jiwa penduduk produktif di Kota Surabaya yang belum atau kehilangan pekerjaan.
Sedangkan, angka pertumbuhan manusia hanya menyentuh angka 2 persen. Tentunya, jika tidak segera ditangani kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya akan terus meningkat.
“Machfud Arifin-Mujiaman dalam dalam jawabannya juga mengemukakan komitmennya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Hal itu karena, mereka prihatin dengan kondisi pertumbuhan manusia hanya 2 persen sedangkan penganguran naik 26 persen atau 151 ribu lebih,” ujar Prof Kacung.
“Terlihat paslon nomor 2 sangat serius untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan dengan melakukan teroboson seperti merevitalisasi pasar-pasar dan meningkatkan kualitas BUMD Surabaya,” imbuhnya.
Terakhir, Prof Kacung mengatakan pemimpin yang dapat mengambil langkah tepat untuk mengatasi berbagai tantangan seperti paslon Machfud Arifin-Mujiaman sangat dibutuhkan Kota Surabaya. Apalagi masyarakat mengharapkan pemimpin selanjutnya dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat agar kemajuan kota dapat terwujud secara menyeluruh.
“Kita butuh pemimpin seperti pak Machfud Arifin-Mujiaman yang sabar. Pemimpin kalau sudah sabar dan berpikir jernih dapat memimpin dengan baik,” pungkasnya. (RJ/Red)







