SIDOARJO (RadarJatim.id) – Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Surabaya-Sidoarjo Ir H Bambang Haryo Soekartono meninjau permukiman terdampak banjir di Desa Pepelegi Kecamatan Waru, Sidoarjo. Sejak 25-26 Desember, wilayah ini menjadi salah satu titik terdampak banjir yang masuk ke rumah warga hingga sekitar 30 cm.
Dari pantauan dilokasi, pada Jumat 27 Desember 2024, genangan air sudah surut dan warga terlihat masuk melakukan pembersihan mandiri di rumah mereka yang terdampak banjir.
“Kebetulan saya ingin melihat di Pepelegi dampaknya seperti apa. Kalau airnya setinggi 30 cm sebenarnya bisa diatasi oleh manajemen pengaturan air yang ada di pintu air,” kata Bambang Haryo Soekartono.

Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menegaskan sudah menghubungi pihak BPWS agar lebih memperhatikan terhadap pintu air jangan sampai terlambat. Sebab buktinya saat pintu air dibuka genangan air di Desa Pepelegi air cepat surut.
Untuk mempercepat respon buka tutup pintu air, pihaknya mengusulkan agar masyarakat sekitar punya akses bisa langsung ke pihak BPWS yang memang punya kewenangan mengatur pintu air. Termasuk terus mensinergikan antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan pemerintah pusat agar penangan banjir di Sidoarjo bisa segera teratasi.
“Kedepan tdak boleh lagi terjadi banjir,” tegas Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jatim ini.
Pihaknya juga mendorong agar Pemkab Sidoarjo mempercepat normalisasi sungai agar debit air yang tertampung di sungai bisa lebih banyak. Jika saat ini ada kendala adanya bangunan liar, maka bisa mengupayakan untuk melakukan upaya padat karya dan gotong royong untuk mengeruk atau memperdalam sungai.
BHS juga mempersiapkan untuk memberikan bantuan sembako sekitar 200 pack untuk korban terdampak banjir di Desa Pelegi, Waru.
Sementara itu, Kepala Badan Perwakilan Desa Pepelegi Nur Yadi menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran anggota DPR RI Ir H Bambang Haryo Soekartono.
“Saya sampaikan ucapan terima kasih (Ir H Bambang Haryo,Red) telah hadir. Dua hari di Pepelegi memang terdampak banjir yang dampaknya lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Nur Yadi. (RJ/RED)







