GRESIK (RadarJatim.id) – Jika tarikan magnet persaudaraan telah menguat, maka jauhnya jarak fisik tak menjadi halangan untuk mengukuhkan spirit silaturahim. Kedekatan hati dan psikologis juga membuat para pelakunya merasa dekat, betapa pun keberadaan fisik mereka saling berjauhan.
Jauh di mata, namun dekat di hati. Inilah yang dibuktikan para alumni SMP Negeri 4 Gresik di penghujung tahun 2024 ini. Di sebuah gest house Rumah Putih di Jalan AKS Tubun, Gresik, puluhan alumni SMP Negeri di kawasan kota pudak ini, berkumpul, menebar kerinduan lewat ajang silaturahim yang digelar pada Jumat (27/12/2024).
Kumpul-kumpul yang diinisiasi oleh H Usman, alumni 1985 ini, untuk kali pertama berhasil menyatukan para alumni yang kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Selain Gresik, mereka berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Lamongan, Surabaya, Malang, Pasuruan, bahkan Jakarta. Selama puluhan tahun sejak lulus sekolah, selama ini mereka hanya berkomunikasi via grup WatsApp (WA).
“Alhamdulillah, meski belum maksimal, sebagai langkah awal, kami bersyukur bisa mengumpulkan teman-teman laintas angkatan dan lulusan. Moga-moga ini menjadi awal yang baik untuk silaturahim secara langsung di waktu mendatang,” ujar Usman yang sehari-hari sebagai pelaku usaha perhiasan emas ini di sela silaturahim, Jumat (27/12/2024) siang.
Ia mengaku, tidak mudah untuk mengumpulkan dan menyatukan teman-temannya di tengah kesibukan masing-masing dan tempat tinggal yang berjauhan. Karena itu, tersama panitia kecil yang terbentuk, pihaknya berupaya maksimal agar pertemuan perdana itu mampu menghadirkan peserta cukup banyak. Untuk meyakinkan dan memastikan peserta yang akan datang, tim kecil yang dibentuk tak bosan-bosan berkomunikasi secara personal (japri) dengan para alumni yang terdeteksi tinggal di berbagai daerah.

Untuk menarik minat calon peserta, panitia bahkan menyiapkan door prize khusus untuk peserta terpilih sesuai kategori yang ditentukan. Rupanya kerja keras panitia tak sia-sia. Puluhan peserta lokal Gresik menyatakan siap datang. Bahkan, yang dari luar kota datang sehari sebelum tanggal pelaksanaan (H-1), sehingga panitia harus menyiapkan kamar untuk menampung mereka beristirahat.
Maka, pada pelaksanaan silaturahim sejak pagi hingga sore, suasana ceria pun mewarnainya. Diawali tausyiyah yang disampaikam oleh Ustadz Adi Mustafa, MPdI dan potong tumpeng, serta makan bersama, acara berlangsung dengan gayeng, ceria, dan full hiburan yang diiringi musik elekton. Secara bergantian mereka unjuk kebolehan dalam aksi panggung yang juga diiringi menari atau joget bareng.
Yang menarik, di sela aksi hiburan tersebut, beberapa peserta rela merogoh sakunya untuk menyawer sang “artis” dadakan itu. Dengan uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribuan, para “artis” yang didominasi emak-emak ini panen saweran, seakan mendapat durian runtuh, meski pada malam H-1 sebagian mereka juga asyik pesta durian.
Usman mengatakan, silaturahim ini tak hanya menjadi ajang pertemuan antar-alumni SMPN 4 Gresik. Acara ini sekaligus membentuk jejaring yang bisa menjadi peluang bisnis di antara mereka. Sebab, sebagian di antara alumni, ternyata banyak yang menjadi pengusaha sukses di berbagai bidang usaha.
“Lewat silaturahim ini, diharapkan muncul sinergi dan jejaring bisnis. Termasuk yang sudah kuat ngendhong yang lemah. Ternyata banyak teman yang jadi pengusaha, termasuk ada yang telah bersinergi dengan mendirian perusahaan bersama. Insya Allah, dengan komitmen yang kuat akan terbentuk jejaring bisnis yang kuat dan penuh berkah,” pungkas Usman. (har)