KEDIRI (RadarJatim.id) — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk menerapkan 3M plus di musim penghujan saat ini. Imbauan itu menyusul belasan warga Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, yang pekan lalu terserang virus cikungunya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Kediri, Muhammad Fajri, usai melakukan penanganan pertama dengan cara fogging ke wilayah terdampak (Kelurahan Blabak, Red) menimpa masyarakat untuk lebih waspada terhadap serangan virus cikungunya.
“Perlu diketahui, fogging ini sendiri tidak menyelesaikan masalah, hanya membunuh nyamuk dewasa saja,” kata M. Fajri, Senin (6/1/2025).
Sedangkan untuk larva atau jentik-jentiknya, lanjut Fajri, harus ada kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan menerapkan 3M Plus (Menguras, Menutup tempat penampungan air, dan Mendaur-ulang barang-barang bekas).
Sebelumnya, usai mendapatkan laporan, pihaknya mengimbau pengelola 9 Puskemas yang ada di Kota Kediri agar selalu waspada di daerahnya masing-masing. Apabila ada kasus serupa, sambung Fajri, harap untuk segera dilaporkan dan selanjutnya dilakukan penanganan.
Ia menambahkan, dampak yang akan terjadi jika terjangkit wabah seperti itu, kemungkinan tidak ada tanda-tanda signifikan yang parah, hingga besar kemungkinan tidak dirawat inap di rumah sakit.
“Yang paling parah itu adalah nyeri sendi dan kaku-kaku, sehingga agak sulit jalan. Jadi, sebenarnya penyakit ini sembuh sendiri rata-rata 10 hari hingga 2 minggu. Cuma, karena tiba-tiba, membuat yang terkenasusah untuk berjalan,” terangnya seraya menambahkan, Dinkes Kot Kediri, telah mendistribusikan sejumlah obat di setiap Puskesmas untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis. (rul)







