KEDIRI (RadarJatim.id) — Untuk meningkatkan ketertiban dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur memoles pedestrian menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta. Suasana ini terlihat di sepanjang Jalan Soekarno Hatta di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Di lokasi tersebut, pengendara yang melintas bisa melihat di sisi bagian Utara dan Selatan. Di sepanjang jalan ini, bagian trotoar dipercantik dengan nuansa khas Malioboro Yogyakarta.
“Hal ini juga dilengkapi dengan ornamen lampu yang dipajang apik di sisi kiri dan kanan trotoar. Bahkan, untuk menambah kenyamanan warga, di tempat ini juga dilengkapi kursi yang tertata rapi,” kata Junaidi, salah satu warga Kabupaten Kediri, Rabu (8/1/2025).
Menurutnya, sejak pedestrian ini selesai dibangun, hingga kini banyak masyarakat, terutama anak muda yang lalu-lalang memanfaatkan fasilitas itu, terutama mereka yang hobi olah raga dan memilih pedestrian itu sebagai tempat istirahat.
“Kalau dulu sebelum trotoar ini dipercantik, mereka yang datang ke sini, cenderung buang sampah sembarangan. Tapi sekarang tidak, sudah lebih rapi, taat buang sampah pada tempatnya, sehingga makin indah,” katanya.
Bahkan juga banyak Gen Z dan Gen Alpha memilih nongkrong di pedestrian ini, terlebih pada malam hari. Mereka memanfaatkan keindahan tata kota ini untuk berswafoto, karena spot ini dirasa bernuansa Malioboro Yogyakarta.
“Kan enggak perlu merogoh kantong saku untuk mendapat foto ala-ala Malioboro. Cukup di sini saja,” ungkap Eka Rahma yang kebetulan berkunjung untuk foto.
Untuk tempat parkir kendaraan, ia berharap pemerintah daerah lebih memikirkan penataannya. Sebab, jika awal seperti sekarang belum ramai. Dikhawatirkan, apabila pengunjung yang datang semakin banyak, mereka bisa saja menaruh kendaraannya di bahu jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti, menyatakan, proyek pedestrian ini merupakan langkah Pemkab Kediri dalam menata kawasan, sehingga juga menjadi pusat perkantoran yang modern.
Ia menyebut, pedestrian baru ini ke depannya bisa menjadi ikon baru di Kabupaten Kediri. Meskipun begitu, anggaran yang digunakan oleh pemerintah dalam rehab trotoar ini mencapai miliaran rupiah.
“Untuk anggaran proyek ini nilainya Rp 8 miliar. Alhamdulillah, dengan penggunaan anggaran kisaran seperti itu bisa membuat nuansa seperti di Yogyakarta, meskipun tidak sepenuhnya,” tandasnya.
Progres pembangunan sepanjang 1,375 kilometer di sisi kanan dan 1,425 kilometer di sisi kiri, dilengkapi berbagai material, seperti granit custom motif batik khas Kediri dan keramik tactile untuk pejalan kaki difabel.
Juga ada pula sarana lain, di antaranya lampu penerangan jalan, bangku pedestrian, dan sejumlah tempat sampah. Selain itu, trotoar juga dilengkapi dengan 95 pohon tabebuya pink yang akan menambah keindahan serta kesejukan di sepanjang jalan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan asri. (rul)







