KEDIRI (RadarJatim.id) — Institusi TNI di Kediri kembali dicatut untuk aksi penipuan oleh pihak untuk mengail keuntungan. Sebelumnya, awal 2025 lalu TNI juga sempat dicatut dan disalahgunakan untuk kepentingan tender proyek.
Saat itu, kasus penipuan itu memanfaatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang secara resmi belum dilaksanakan oleh pemerintah setempat. Akibatnya, puluhan pengusaha katering di Kediri merugi, yang diperkirakan mencapai Rp 72 juta.
Kali ini di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, korban berinisial IMR (38) mengaku telah menerima sebuah pesanan barang melalui pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal.
“Kemarin sore, kalau tidak salah itu sekitar pukul 14.00 WIB,” katanya, Sabtu (8/2/2025).
Mendapatkan pesanan melalui pesan WA tersebut, ia tak segera mengambil langkah secara sembrono dan hanya menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pemesan yang diduga bodong itu. Keesokan harinya, IMR secara langsung bergegas menuju Makoramil Pare untuk mengklarifikasi adanya pesanan yang mengatasnamakan institusi TNI di Kediri.
“Ini bukan pertama kalinya saya mendapatkan pesanan bodong tersebut melalui pesan WhatsApp. Tapi yang mengatasnamakan TNI Kediri ya baru ini, makanya saya datang ke Koramil untuk menanyakan kebenaran pesanan itu,” ujarnya.
IMR mengungkap, dalam pesanan melalui pesan WA yang masuk ke nomor ponselnya, seluruhnya merupakan barang-barang perlengkapan ibadah, seperti sarung, sajadah, songkok, dan lain-lain. Tak main-main, dari jumlah yang dijelaskan oleh IMR, barang-barang yang dipesan bukan hanya puluhan, melainkan hingga ratusan item per jenis barangnya.
“Kalau dijumlah, mungkin nominalnya ada sekitar Rp 9 juta. Semua keperluan itu menurut kop surat yang dikirimkan ke saya untuk keperluan dari atasan yang akan melangsungkan kunjungan di sebuah pesantren, dan dijadikan sebagai oleh-oleh,” ucapnya.
Saat melakukan klarifikasi di Makoramil Pare, IMR oleh anggota diberikan arahan untuk tidak menanggapi pesanan dari nomor tak dikenal itu. Dipastikan, itu adalah penipuan yang mengatasnamakan institusi TNI.
“Tadi saya diimbau agar memperingatkan orang-orang sekitar untuk tidak merespon pesanan dari nomor tak dikenal, terlebih mengatasnamakan TNI,” tambahnya.
Sementara Danramil 0809/11 Pare, Kapten CKE Tommy Wibisono, di tempat terpisah mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap iming-iming yang mencatut nama institusi TNI.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya. Terlebih atas nama yang menyebutkan dari pihak TNI,” ujarnya
Ia menekankan pentingnya komunikasi yang jelas untuk mencegah terjadinya sebuah penipuan serupa di masa depan.
“Bila menemui hal serupa, segera merapat untuk koordinasi terkait kejelasan yang mengatasnamakan TNI di Koramil setempat,” pungkasnya. (rul)







