GRESIK (RadarJatim.id) – Menyaksikan manasik haji dengan peserta jamaah calon haji (JCH) itu hal biasa, dan pasti prosesnya berjalan normatif, penuh kesengguhan, dan khidmat, sesuai kaidah peribadatan yang digariskan dalam menjalani ibadah haji. Tetapi, suasana akan jauh berbeda jika pesertanya adalah para bocah cilik (bocil) dari satuan pendidikan terendah, yakni Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak (KB-TK), maka suasana yang berlangsung adalah keceriaan dan kegembiraan, khas milik anak-anak yang memang masih dalam usia bermain.
Itulah yang tergambar dalam momen Peragaan Manasik Haji yang berlangsung di Masjid Baiturrahman Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (24/5/2025) pagi. Dengan memanfaatkan halaman dan area masjid yang cukup luas, sebanyak 248 anak KB-TK Pelangi Kedanyang mengikurti Peragaan Manasik Haji.
Dipandu para pembimbang dan “muthawwif”, dengan ceria para bocil itu melantunkan kalimat talbiyah secara terus-menerus dan bersaut-sautan. Mereka, melalui tahapan-tahapan sebagaimana ditentukan dalam rukun haji hingga tuntas. Menariknya, dalam menjalani prosesi manasik haji ini, ratusan anak itu terbagi dalam 10 kloter, seakan mereka berasal dari 10 negara, tengah menunaikan ibadah yang ditetapkan pada rukun Islam kelima, yakni menunaikan haji.
Suasana makin gayeng ketika Kepala TK Muslimat NU 179 Pelangi Kedanyang, Yuanita Ariyani, SPd AUD, melakukan komunikasi yang seakan tidak ada jarak antara guru dan muridnya. Dengan penekanan pada kedekatan emosional, ia menyapa anak didiknya, tidak dengan kata atau diksi ‘anak-anak’, tetapi ia memilih diksi ‘teman-teman’ untuk menyapa para bocil itu. Ini yang membuat komunikasi berlangsung cair, gayeng, dan interaktif, seakan tidak ada sekat antara guru dan murid.
“Peragaan Manasik Haji ini program perdana yang kami lakukan dan secara periodik akan kami lakukan bersama teman-teman, anak-anak didik kami. Tujuannya, agar sejak dini mereka mengenal konsep ibadah haji yang memang diwajibkan kepada umat Muslim yang mampu,” ujar Yuanita di sela berlangsungnya Peragaan Manasik Haji, Sabtu (24/5/2025).
Dan, ternyata tidak hanya konsep atau pengetahuan berhaji yang diperoleh bocil KB-TK Pelangi ini. Dalam gelaran itu, mereka mempraktikkan semua tahapan dalam ibadah haji sebagaimana manasik haji beneran. Inilah, lanjut Yuanita, komitmen lembaga pendidikan yang dipimpinnya, termasuk jenjang Kelompok Bermain, agar peserta didik tidak saja menyerap teori atau pengetahuan tentang ibadah haji, tetapi langsung praktik, sebagai bekal jika kelak mereka benar-benar menunaikan ibadah haji.
Dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasihan KB-TK Pelangi Kedanyang, Ustadz Muslimin, SPd, mengaku sangat terharu dan beryukur melihat ratusan siswa KB-TK Pelangi Kedanyang yang dengan antusias mengikuti praktik manasik haji.
Karena itu, ia mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pendidik di KB-TK Pelangi atas dilaksanakannya program yang dinilai spektakuler ini, untuk mengenalkan ibadah haji kepada para siswa sejak dini. Karena itu, ia berpesan dan mendoakan agar kelak mereka bisa menunaikan ibadah haji dan umrah.
Hadir dalam acara itu, selain ratusan wali murid, juga Penilik TK-SD Kec. Kebomas, Eko Winardi, MPd dan Lukman Hakim, SP; juga Pengawas Sri Wahyu Oktavianna, SPd, MM. Selain itu, juga hadir beberapa pengurus KB-TK Pelangi Kedanyang, di antaranya, Ali Irianto, H Khosi’in, juga Ketua Takmir Masjid Baiturrahman H Sujambul. (har)







