SIDOARJO (RadarJatim.id) — Kegiatan, perwujudan P5 (Projek Penguatan Profile Pelajar Pancasila) yang dilakukan oleh siswa SD Khazanah Ilmu Wage Taman Sidoarjo adalah mengenalkan siswanya pemanfaatan barang bekas, dan mengenalkan cara menanam dan merawat tumbuh-tumbuhan.
Program tersebut terlihat dalam Gelar Karya P5 yang bertemakan ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’ yang prosesi pembukannya dilakukan oleh Kepala SD Khazanah Ilmu, Muhamad Roji’I, M.Pd dan diselenggarakan pada (27/5/2025) pagi, di Halaman SD Khazanah Ilmu, Jl. Umbi 2 Desa Wage Taman Sidoarjo.
Adapun kegiatannya meliputi perform peserta didik, presentasi proses dan hasil kegiatan P5, bazar dari komite dan wali murid serta pameran hasil produk P5. Sehingga kondisi halaman sekolah sejak pagi sudah dipadati pengunjung untuk ‘menikmati’ gelar Karya P5 tersebut.
Dalam pembukaannya Muhamad Roji’I berharap kepada peserta didiknya, bahwa karya yang sudah dipamerkan bukan satu-satu hasil pembelajaran P5 semuanya. Tapi yang lebih penting lagi adalah prosesnya, dan nilai-nilai yang terkandung dalam P5, yang telah dipelajari selama satu semester.
Oleh karena itu, kami berharap peserta didik semua menjadi anak-anak yang peduli dengan kehidupan di masa yang akan datang. “Karena sudah pandai memanfaatkan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan kembali. Sehingga bisa menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan,” harapnya.
“Termasuk juga bisa merawat tumbuh-tumbuhan, juga mengetahui jenis tanam-tanaman dan juga manfaatnya. Untuk produknya meliputi menanam bunga, tanaman toga, tanam obat-obatan dan tanaman sayuran,” harap Ustad Roji’i_sapaan akrabnya.

Sementara itu guru pendamping P5 untuk kelas I, Anyatus Sholihah menjelaskan kalau untuk siswa kelas I tugas P5 nya adalah tentang menanam sayuran hingga cara merawatnya, dan dimulai sejak penanaman benihnya. “Jadi betul-betul dimulai sejak awal, dan mereka menggunakan pot-pot tanaman dari barang-barang, kaleng, plastik bekas,” jelasnya.
Lanjutnya, satu anak bisa menanam dua hingga tiga biji sayuran, diantaranya cabai, terong, tomat, bahkan ada juga yang menanam pohon nangka. Jadi mereka merawat terus tanamannya, sehingga harapan kami tahu persis cara menanam dan merawatnya. “Mulai biji, ditanam, sampai tumbuh dirawat hingga besar, terus dipantau dan ditulis dalam LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) nya,” terangnya.
Harapan kita, anak-anak bisa mengetahui bahwa barang bekas itu tidak harus dibuang, namun bisa dimanfaat untuk pot-pot seperti sekarang ini. “Sementara dengan tanaman ini, anak-anak bisa mengetahui proses pertumbuhannya, dan hasilnya juga bisa untuk kemanfaatan dirinya sendiri,” harap Ustadzah Anya_sapaan akrabnya.(mad)







