SURABAYA (RadarJatim.id) — Pameran tunggal lukisan “Dunia Azzahra” karya seniman cilik usia 6 tahun asal Surabaya, resmi ditutup malam ini, Kamis (31/7/2025) pukul 21.00 WIB. Pameran yang dibuka oleh Mayjen TNI (Purn) Hari Krisnomo, pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya ini, berlangsung sukses.
Azzhra Adiva yang saat ini bersekolah kelas 1 SD Al-Muttaqien Surabaya, mengaku sangat senang pamerannya setiap hari dipadati pengunjung, baik dari kalangan seniman, keluarga dan teman-temannya saat masih TK dan SD sekarang, para guru, dan masyarakat umum penikmat seni, khususnya seni lukis.
Anak didik Sanggar DAUN yang berpusat di Gresik ini telah mendapat apresiasi yang luar biasa dari publik seni Surabaya, Jawa Timur, bahkan Nasional. Terbukti salah satu karyanya yang berjudul “Penyelidikan Kasus Bawah Tanah“, cat akrilik dan spidol di atas kanvas 50×50 cm, 2025, telah terjual dengan harga Rp 10 juta rupiah sejak pembukaan pameran.
Arik S. Wartono, guru pendidik Azzahra Adiva, yang juga kurator pameran ini sekaligus Founder dan Pembina Sanggar DAUN menjelaskan, dua karya Azzahra Adiva lainnya sedang dalam proses nego oleh kolektor seni dari Jakarta,
“Biasanya nego harga begini baru deal beberapa hari atau pekan, bahkan bulan setelah penutupan pameran, terutama untuk karya-karya berukuran di atas 100 cm dengan standar harga karya seni,” ungkap Arik.
Kepala SD Al-Muttaqien Surabaya, Eka Mirdyawati, mengungkapkan rasa syukur sekaligus bangganya, karena salah satu siswanya, yakni Azzahra Adiva telah mampu membuktikan, bahwa usia hanyalah angka untuk seniman profesional. Ia juga bangga atas prestasi melukis tingkat internasional yang telah diraih Azzahra Adiva.
Sementara Sri Hartati Widyaningrum, ibunda Azzahra Adiva, berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pameran tunggal perdana putri pertamanya ini. Ucapan terima kasih itu, secara khusus di antaranya disampaikan kepada Arik S. Wartono, kurator dan Pembina Sanggar DAUN; Saiful Hadjar dan Anang Prasetyo, selaku penulis seni rupa yang telah memberikan ulasan atas pameran ini dengan luar biasa menggugah dan menyentuh hati.
Anang Prasetyo yang dalam pameran tunggal Azzahra Adiva ini sebagai penulis sekaligus adalah guru, pelukis dan trainer Menggambar dengan Memori Bahagia, yang kini menginisiasi Gerakan Umroh dengan gagasan Menggambar Kabah di Makkah, merasa bersyukur, karena Sanggar DAUN melalui gurunya, Arik S. Wartono, telah mengarahkan anak didiknya agar mau menabung dari hasil penjualan karya-karyanya untuk pergi umroh ke tanah suci Makkah.
Pada saat yang sama, Saiful Hadjar seorang penulis dan seniman senior Surabaya sekaligus penggagas bermain jadi ideologi dalam gerakan kebudayaan, mengungkapkan kekagumannya kepada Azzahra Adiva yang telah memulai debut kesenimannya sejak usianya dini dengan cara sepenuhnya bermain sebagai titik tolak dalam mengekspresikan dirinya melalui karya seni.
Terakhir, Arik S. Wartono yang menjadi kurator sekaligus manajer utama pameran “Dunia Azzahra” ini menyampaikan terimakasih kepada semua pihak termasuk media partner Sanggar DAUN dalam setiap even pameran dan kegiatan seni rupa nasional.
“Sampai jumpa pada pameran Sanggar DAUN berikutnya!,” pungkas Arik. (har)







